Bekasi  

Islamic Centre Bekasi Rayakan Milad ke-32, Tekankan Sinergi Ulama dan Umaro

Kota Bekasi - Islamic Centre Bekasi
Islamic Centre Bekasi

Kota Bekasi – Islamic Centre Bekasi merayakan milad ke-32 tahun dengan berbagai kegiatan, sebagai wujud sinergi antara ulama dan umaro yang menjadi landasan pendiriannya sejak 15 Agustus 1993.

Berdiri atas gagasan KH Noer Alie, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, bersama Bupati Bekasi saat itu Brigjen TNI (Purn) Suko Martono, Islamic Centre menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial masyarakat Bekasi.

Peringatan tahun ini diisi dengan acara syukuran yang dihadiri tokoh masyarakat, ketua DKM, mitra kerja, tenant, dan ormas Islam.

Selain itu, digelar bakti sosial medical check-up gratis untuk 300 warga bekerja sama dengan Klinik Probes, serta peresmian Aula Dede Satibi sebagai bentuk penghargaan kepada salah satu pendiri.

Aula ini melengkapi fasilitas yang sudah ada, yaitu Aula KH Noer Alie dan Aula H. Rusmin.

“Islamic Centre lahir dan tumbuh bersama umat. Kami akan terus mempererat persaudaraan, menggalang persatuan, dan menjadi pusat kegiatan keumatan,” kata Heri Suko Martono, Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie, Jumat (15/8/2025).

Sejak berdiri, Islamic Centre aktif menggelar pengajian, pelatihan, hingga program sosial, termasuk layanan antar-jemput jenazah gratis hasil kerja sama dengan Dompet Dhuafa.

Meski demikian, pembangunan masjid utama Islamic Centre yang telah berlangsung selama 15 tahun belum rampung. Kendala bukan semata biaya, tetapi juga belum terbitnya Surat Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai dasar legal pembangunan di atas tanah berstatus HPL.

“Kami berharap Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dapat segera menyelesaikan persoalan ini,” ujar Heri Suko, sapaan hangatnya.

Ia menegaskan, PKS merupakan kewajiban Pemerintah Kota Bekasi selaku pemegang hak atas tanah bersama Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie sebagai pengelola, demi penertiban dan tata kelola aset daerah.

Kini, para pendiri seperti KH Noer Alie, Suko Martono, H. Rusmin, H. Dede Satibi, KH Masturo, Saadih Mursin, dan Ibu Yayah Zakiyah telah tiada. Namun, perjuangan mereka tetap hidup melalui eksistensi Islamic Centre.

“Menjaga warisan ini adalah kewajiban kita semua. Dengan tekad, semangat, dukungan, dan doa ulama serta masyarakat, insha Allah Islamic Centre akan tetap menjadi ikon kebanggaan umat Islam Bekasi,” tutupnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *