Kota Bekasi — Seorang tukang tambal ban di Rawa Panjang, Kota Bekasi, menjadi korban dugaan penipuan rekrutmen Polri setelah menyerahkan uang Rp1,1 miliar kepada seorang oknum advokat perempuan yang mengklaim bisa meloloskan anaknya menjadi anggota Polri tanpa mengikuti proses pendaftaran dan seleksi resmi.
Korban, Josman Sinaga (55), menjelaskan bahwa uang tersebut diserahkan dalam dua tahap setelah diperkenalkan kepada terlapor oleh seorang anggota polisi aktif. Ia berharap anaknya, Aryan Parasi Sinaga (26), dapat masuk ke Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
“Saya tukang tambal ban. Tapi demi anak, jantung pun rela dijual,” ujar Josman saat ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (11/12/2025).
Menurut Josman, Rp500 juta diserahkan secara tunai kepada seseorang yang ditunjuk terlapor dan dibuatkan kuitansi. Sisanya, Rp600 juta, ditransfer dalam beberapa kali pengiriman hanya berselang menit.
“Rp500 juta saya antar uang cash. Lalu tiga atau lima hari kemudian, saya transfer Rp600 juta dengan nominal Rp500 juta, selisih 5 menit kemudian, Rp100 juta. Total Rp1,1 miliar,” jelasnya.
Kuasa hukum korban dari LBH Patriot, Cupa Siregar, mempertanyakan lambannya penanganan laporan tersebut meski bukti telah disampaikan sejak 2024.
“Modusnya meminta uang untuk masuk anggota Polri. Sudah kami laporkan, tetapi penanganannya lamban. Apa kesulitan penyidik menangani perkara ini?” kata Cupa.
Ia menyebut terlapor merupakan oknum advokat yang terdaftar di organisasi profesi dan diduga meminta uang dengan mengatasnamakan seorang jenderal dan tokoh agama nasional.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
