Mengenal Cele, Baju Adat Kranggan yang Dikenakan Sukur Nababan

  • Bagikan

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Sukur Nababan menjadi salah satu tokoh politik yang berbahagia. Betapa tidak, saat ini Sukur dijadikan keluarga besar Kranggan.

Pria berdarah sumatra ini didaulat sebagai keluarga besar Kranggan saat melakukan tatap muka dan perkenalan sebagai Calon Legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII, Kota Bekasi-Kota Depok.

Pada kesempatan itu, petahana DPR RI di dapil VIII ini langsung dikenakan pakaian adat Kranggan. Baju Cele namanya. Yang mengenakan Baju Cele pun langsung dari sesepuh Kranggan, Olot Kisan.

Pakaian yang didominasi warna putih kotak-kotak dan tutup kepala itu nampak melekat. Konon katanya, Baju Cele biasa di pakai oleh para sesepuh di Kranggan.

Sukur sendiri dalam kesempatan itu tak habis pikir dapat di angkat menjadi keluarga besar Kranggan. Terlebih langsung di seragamkan pakaian adat Kranggan.

Ucapan terimakasih tiada henti-hentinya dari Sukur kepada warga Kranggan. Khususnya kepada Olot Kisan. Ia merasa senang dan gembira bisa memakai pakaian adat yang tak sembarang orang Bekasi pakai.

“Saat ini saya merasa senang, terharu dan bangga bisa diangkat menjadi anak dalam ikatan keluarga besar adat Kranggan. Ini lah Indonesia, ini lah pancasila dan ini lah trisakti Bung Karno,” kata Sukur, Senin,(25/3/2019) kemarin malam.

Sukur berjanji akan mengembangkan kebudayaan Kranggan. Sebagai Ketua DPP Partai besutan Megawati Soekarno Putri, ia juga menugaskan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Fraksi PDI Perjuangan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Kranggan.

Di hadapan para sesepuh dan masyarakat Kranggan. Sukur sesumbar akan terus mengawal proses pembangunan museum Kranggan melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI.

“Dari sudut kuantitatif jumlah sesepuh atau olotnya cukup banyak, kesenian khas daerah dan kebudayaannya juga cukup banyak, rumah adat juga ada di Kampung Kranggan. Dan Kranggan layak menjadi representatif kampung budaya,” kata Sukur.

Menurut Sukur, Kampung Kranggan juga masih tetap menjaga seni tradisi dan budaya leluhur. Di tengah kemajuan dan modernisasi, semua warga dari orang tua sampai anak kecil, baik pria dan wanita, semua berperan melestarikan budaya.

Di tempat yang sama, salah satu tokoh Kranggan yang juga anggota DPRD Kota Bekasi Anim Imamuddin mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Sukur yang resmi menjadi bagian dari keluarga besar adat Kranggan. Ia menilai sosok Sukur layak menjadi bagian keluarga besar adat Kranggan.

“Biasanya kalau penganugerahan seperti itu biasanya hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja. Dan yang memakai baju adat Kranggan (Cele) itu hanya ada kurang lebih 10 orang. Dan Pak Sukur hadir sebagai tamu kehormatan, beliau juga sekarang sudah resmi menjadi anak angkat keluarga besar adat kranggan,” jelas Anim.

Anim juga menambahkan, secara kualifikasi, Kranggan dianggap sudah memenuhi syarat sebagai kampung budaya. Untuk itu, sebagai salah satu tokoh budaya setempat Anim terus mengupayakan kepada Pemerintah Kota Bekasi dan Kementerian Kebudayaan.

“Kebudayaan dan kesenian di Kampung Kranggan cukup menarik. Seperti adanya perpaduan antara budaya Betawi dan Sunda. Dan kami selalu berupaya untuk terus menjaga kelestarian budaya di Kranggan,” tandas Anim.

(MYA)

  • Bagikan