Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota/kabupaten Bekasi mengusulkan anggaran puluhan miliar kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tahun 2020.
Anggaran itu diusulkan melalui rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
“Yang kami usulkan sebesar Rp 40 miliar, dana itu untuk sejumlah program KONI di tahun depan,” kata Ketua KONI Kabupaten Bekasi, Reza Lutfi Hasan, Senin (4/11/2019).
Reza memaparkan anggaran itu untuk mengcover kebutuhan rutin KONI seperti pemusatan latihan atlet dan kebutuhan seluruh cabang olahraga (Cabor).
Nantinya, anggaran itu akan dialokasikan untuk persiapan dua event besar yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua serta Pekan Olahraga Kabupaten atau Porkab Bekasi.
Program-program kita tentunya perlu didukung oleh anggaran yang juga memadai, demi prestasi olahrga Kabupaten Bekasi,” ujar dia.
Reza menjelaskan persiapan menghadapi PON XX Papua tahun depan dilakukan pihaknya dengan melakukan pelatihan daerah atau Pelatda PON dimana setiap kabupaten/kota sifatnya mensupport Provinsi.
Hanya saja, Kabupaten Bekasi tetap akan memberikan pembinaan mendalam kepada para pengurus cabang olahraga berikut atlet-atletnya.
“Karena atlet tersebut punya kita dan menjaga prestasi dia di level nasional menjadi tanggung jawab kita juga. Kita berupaya sebisa mungkin atlet kita di Pelatda PON nanti menunjukkan yang terbaik untuk Jawa Barat karena memberikan prestasi untuk Jawa Barat juga prestasi buat Kabupaten Bekasi,” jelas Reza.
Sementara Porkab Bekasi sengaja digelar untuk mencari bibit olahraga terbaik dari seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi.
Apalagi, Porkab Bekasi ini sebagai bentuk implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat (Germas) dan upaya KONI untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.
“Porkab Bekasi terakhir digelar tahun 2007. Rencananya kami ingin gelorakan lagi di tahun 2020 nanti dan ada 21 cabor (cabang olahraga) yang akan dipertandingkan” ungkapnya.
Untuk itu, Reza berharap usulan itu direalisasikan pemerintah daerah mengingat seluruh poinnya sudah sesuai prosedur aturan yang berlaku.
Ketua KONI Kota Bekasi Abdul Rosyad Irwan, mengatakan bahwa usulan anggaran pada tahun 2020 mendatang telah disampaikan yaitu sebesar Rp 25 miliar.
Uang sebesar itu nantinya diperuntukan untuk kebutuhan pembinaan atlet melalui Pengurus Cabang (Pengcab) binaa KONI Kota Bekasi sebanyak 45 Pengcab.
Sekaligus awal tahun 2020 nanti, KONI Kota Bekasi bakal merenovasi kantor demi kenyamanan pengurus dalam persiapan PON XX di Papua dan PORDA Jawa Barat Tahun 2022 mendatang.
“Kami sudah usulkan dan juga sudah disampikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda). Kami harap dapat di realisasi demi kemajuan olahraga di Kota Bekasi,” kata Yan sapaan hangatnya.
Yan meyakini jika bantuan anggaran yang memadai dari Pemerintah Kota Bekasi bakal membuahkan hasil bagi para atlet.
Terlebih saat ini, KONI Kota Bekasi telah meneken tagline “Membangun Komitmen Meraih 3 Besar PORDA XIV Tahun 2022”. Tujuannya untuk memacu tekad tiga besar para Pengcab beserta para atlet dalam perhelatan bergensi itu.
Yan juga menyinggung soal bantuan anggaran dari Pemerintah Kota Bekasi kepada KONI. Hal ini menyusul Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui DPRD telah menyetujui anggaran yang akan digelontorkan kepada KONI Kabupaten Bekasi sebesar Rp 40 miliar.
“Bantuan dana untuk mendukung para atlet dalam sarana dan prasarana yang ada. Jadi menurut saya percuma jika mempunyai atlet dengan stamina tinggi namun fasilitas yang ada tidak memadai. Sekali lagi jadi saya tegaskan no money, no prestasi (tidak ada uang, tidak ada prestasi),” tegas Yan.
Yan meyakini jika KONI Kota Bekasi dapat mengembalikan atlet-atlet berprestasi asal Kota Bekasi yang saat ini masih dalam binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu jika Pemda dapat merealisasikan anggaran yang dibutuhkan.
“Beberapa tahun ini kita ketahui banyak atlet berprestasi asal Kota Bekasi yang memilih dalam binaan Pemprov DKI Jakarta, nah ini yang akam kami kembalikan ke Kota Bekasi tentunya juga dengan bantuan Pemda. Bukan hal yang tidak mungkin mendapat tiga besar apabila atlet asal Kota Bekasi dapat berjuang di daerah asalnya,” imbuhnya.
KONI Kota Bekasi juga berkomitmen untuk mengadakan event grandpick mulai tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD/SMP) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan setempat.
“Kita KONI prihatin bahwa dengan pesat dan majunya teknologi di gadget sehingga menjadi ancaman anak-anak. Untuk itu kita akan mengadakan MoU dengan Dinas Pendidikan membuat event grandpick tingkat SD/SMP agar anak-anak sibuk olahraga dan tidak rusak piiirannya karena gadget,” pungkasnya.
(MYA)