Mengintip Penyaluran Bansos Presiden Tahap 3 di Bekasi

  • Bagikan

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) beberapa bulan ini menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) dari Presiden Joko Widodo di masa Pandemi Covid-19. Sedikitnya, Kemensos menyalurkan Bansos kepada 1,9 juta keluarga di Jabodetabek.

Bansos sebanyak 1,9 juta di salurkan enam kali per Kepala Keluarga (KK). Untuk wilayah Bodetabek, saat ini telah memasuki tahap ketiga. Bantuan tahap ketiga ini diterima langsung oleh Ketua RW 011 Nurhadi, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (28/5/2020).

Nurhadi mengemukakan bahwa di lingkungan RW 011 terdapat 11 Rukun Tetangga (RT). Sementara Bansos yang akan diberikan kepada warga terdapak itu sebanyak 914. Dalam penyalurannya ia mengklaim tidak ada kendala baik dari pendistribusian oleh Kemensos maupun penyaluran langsung kepada warga yang di wakili perangkat RT/RW.

“Tidak ada kendala, alhamdulillah, dari warga kami di 12 RT. Jadi, semua warga itu kita sisir satu per satu, sehingga warga kita, alhamdulillah, tidak ada keluhan dalam hal ini,” kata Nurhadi kepada wartawan di kediamannya.

Ia menyebut hal itu terjadi lantaran adanya kerjasama yang baik antara Ketua RW dan para Ketua RT. Misalnya, sejak jauh-jauh hari sebelum ada pendistribusian, perangkat RT/RW telah menjalin komunikasi yang menjadi kunci penting berjalannya distribusi sehingga tidak ada pihak yang di rugikan.

“Karena kami juga sebagai RW dan RT, sama-sama kita turun (ke lapangan). Untuk warga yang paling berhak, kita lebih dahulukan. Kadang-kadang ada juga yang kita lihat rumahnya, kehidupannya agak lumayan, tapi dia dapet juga, namanya ada disitu, lantas kita tanya dan berikan pengertian agar bantuan yang seharusnya ia terima bisa dialihkan kepada warga lain yang jauh lebih membutuhkan,” cerita Nurhadi.

Covid-19 Mengganggu Perekonomian Pekerja dengan Pendapatan Harian

Sementara itu, Yulianingsih (37), salah seorang ibu rumah tangga, yang diantarkan jatah sembako ke rumahnya, mengisahkan lesunya perekonomian keluarganya sejak wabah Covid-19 melanda. Namun ia bersyukur bantuan pemerintah segera datang.

“Laki (Suami) saya kerja buruh, kadang bangunan gitu, proyek, jadi kuli bangunan, itu sih (sejak Covid-19) perekonomian keluarga agak terganggu gitu. Terima kasih sekali kepada Bapak Presiden, Bapak Menteri Sosial, saya merasa terbantu sekali dengan pemberian dari pemerintah ini,” ungkapnya haru.

Hal serupa juga diungkap Siti Khodijah (33), istri dari seorang buruh antar perabot rumah tangga ini mengaku keberlangsungan hidup keluarganya terdampak akibat pandemi Covid-19. Sejak masa karantina wilayah dan PSBB diberlakukan, sejak itu pula sang suami tak dapat efektif mencari nafkah.

“Ngaruh banget sih, apalagi kan saya punya anak kecil ya, buat beli susu apa gitu, suka ngga kebeli. Ya, alhamdulillah, bersyukur banget ya, maksudnya bukan karena musibah kaya gini, tapi karena ada bantuan dari pemerintah jadi merasa terbantu gitu,” kata dia.

Adapun Warsono (46), seorang warga RT 01 yang berprofesi sebagai penjual bubur berharap ia dapat segera berjualan kembali setelah aturan PSBB dilonggarkan.

“Saya jualan bubur, waktu itu semenjak jalanan pada ditutup itu udah ngga jualan lagi, terus ya ini Insya Allah mau mulai jualan lagi dah kalo udah ada kelonggaran gitu. Terima kasih ya kepada pemerintah, (bantuan) ini sangat membantu keluarga kami,” tuturnya.

(FIR)

  • Bagikan