Pemerintah Kota Bekasi telah melebihi target organiasi kesehatan dunia atau WHO dalam soal penanganan tes kesehatan ditengah wabah Virus Corona atau Covid-19. Metode tes kesehatan itu dilakukan dengan rapid tes maupun swab.
Sejauh ini, jumlah masyarakat yang di rapid tes sebanyak 48.000. Sedangkan jumlah yang dilakukan tes swab sebanyak 20.000. Pengecekan tes kesehatan itu di Stadion Patriot Candrabahga dan sejumlah rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah.
“Ini sudah melebihi target WHO untuk rapid test, satu persen dari jumlah penduduk. Kota Bekasi kan 2,4 juta, satu persen 24 ribu, kita 48 ribu artinya 2 persen,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat (18/7/2020).
Meski demikian, Pemerintah Kota Bekasi tengah memesan 10.000 kit Polymerase Chain Reaction (PCR). Kit PCR itu dipesannya untuk stok pemeriksaan hingga Desember 2020.
“Kita minta pesan sampai Desember, 10.000 kit PCR,” katanya.
Rahmat menambahkan pihaknya memiliki dua alat PCR, yakni di Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan RSUD Kota Bekasi. Adanya dua alat PCR milik sendiri membuat proses deteksi hasil bisa keluar 2-3 jam saja, tidak perlu dikirimkan ke Lab Kementerian Kesehatan maupun Pemprov Jawa Barat.
“Kalau ke Kemenkes dan Pemprov Jabar bisa tiga-empat hari, sekarang ini cuman 2-3 jam sudah bisa diketahui hasilnya, putarannya cepat PCR yang kita punya,” jelas dia.
Ia juga merencanakan membeli kembali alat PCR, agar proses pengecekan sampel pemeriksaan corona bisa lebih cepat. Bahkan ia tengah mencari alat PCR yang dalam waktu lebih cepat lagi hasilnya sudah keluar.
“Saya kemarin dikasih tahu sama dari Kemenhan, ada alat dari Korea, yang katanya 30 menit langsung keluar hasil. Nah berarti alat ini lebih canggih dari alat yang sudah ada yang kita punya. Jadi, istilahnya ada yang satu menit pun kita cari karena kita ingin mendapatkan hasil yang cepat ya dan terus tepat,” jelas dia.
(FIR)
