PDAM TB Suskes Tangani Wilayah Langganan Kekeringan di Bekasi

  • Bagikan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi (PDAM TB) sukses menyulap wilayah langganan kekeringan di Kabupaten Bekasi. Misalnya saja yang terjadi di wilayah Kecamatan Cibarusah.

Direktur Utama PDAM TB, Usep Rahman Salim mengemukakan bahwa upaya penanggulangan kekeringan di Cibarusah sudah dilakukan sejak beberapa waktu kebelakangan.

Salah satunya ialah dengan menyuplai air bersih apabila musim kemarau panjang tiba. Kekinian, wilayah tersebut tidak perlu lagi di suplai air besih.

“Karena sudah 300 KK (Kartu Keluarga) yang melakukan penyambungan pipa air PDAM TB,” kata Usep disela perayaan HUT PDAM TB di Kabupaten Bekasi, Selasa (29/9/2020) kepada wartawan.

Sebelumnya, warga di sana masih mengandalkan air tanah. Namun, kondisi tersebut membuat warga kesulitan ketika musim kemarau tiba.

Akibatnya, warga harus mencari sumber air untuk kebutuhan sehari-hari ke sungai yang jaraknya bisa mencapai 1-2 Kilometer. Air sungai itu diambil menggunakan derigen atau ember.

Mereka menggunakannya untuk keperluan rumah tangga. Misalnya mencuci pakaian dan perlengkapan dapur, kondisi itu sudah terjadi bertahun-tahun lantaran faktor ekonomi warga tak mencukupi untuk melakukan penyambungan pipa PDAM.

PDAM TB kemudian memberikan pengertian dalam rangka menanggulangi kekeringan yang terus menerus dilanda warga Cibarusah di desa, Sinarjati, Sirnagalih. Caranya yaitu dengan memberikan program potongan dana sambung pipa.

“Biasanya kita biaya pemasangan pipa itu mencapai Rp 2-3 juta, ini untuk di sana (melihat kondisi ekonomi warga) kita berikan harga hanya Rp 1 juta an. Tahun ini kita selesaikan, bekerjasama dengan (Dinas) PUPR. Pertama kita lakukan pemasangan hidran-hidran umum,” tukas Usep.

Pada masa Pandemi Covid-19, Usep tak menampik jika pemakaian air sangat tinggi. Pihaknya juga telah berupaya mengoptimalkan kinerja petugasnya di lapangan agar suplai air bersih tidak terkendala.

“Penggunaan air dimasa Pandemi ini agak meningkat, terutama untuk di sektor perumahan, karena yang bekerja kebanyakan sekarang aktivitasnya di rumah. Kurang lebih 30 persen (peningaktan) pemakaian air, biasanya rata-rata hanya 17 persen,” ujar dia.

Artinya, kata Usep, juga terjadi peningkatan pendapatan pada perusahaan plat merah itu. Periode 2019 lalu, kata Usep, penerimaan pendapatan berkisar mencapai 86 persen.

“(Pandemi Covid justru meningkat), bulan ini saja sudah mencapai 81 persen. Dampaknya memang luar biasa menjadi sumber penerimaan (pendapatan PDAM TB),” kata dia.

Rencanaya, PDAM TB akan memberlakukan tarif baru bagi para pelangganannya. Penyesuaian tarif itu namun belum bisa terlaksana lantaran berbagai macam faktor.

“Salah satunya adalah Covid-19. Kondisi ekonomi masyarakat belum stabil sehingga penyesuaian tarif baru mungkin akan kita laksanakan setelah Covid-19 berakhir,” imbuhnya.

Usep mengkalim bahwa penyesuaian tarif telah disetuju bersama oleh owner atau kepala daerah yang menaungi perusahaan yang dipimpinnya itu.

“Iya sudah (disetujui penyesuaian tarif baru) dua owner (Pemkot Bekasi/Pemkab Bekasi) telah setujui,” pungkasnya.

(MYA)

  • Bagikan