Bekasi  

Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Dikenal Ramah dan Baik di Lingkungan Warga

Suasana di depan rumah Captai Didik Gunardi, Minggu (10/1/2021). Foto: (Ist)
Suasana di depan rumah Captai Didik Gunardi, Minggu (10/1/2021). Foto: (Ist)

Captain Didik Gunardi tercatat sebagai Co Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Kabar kondisi ternyar belum diketahui pasca pesawat hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulawan Seribu.

Didik tinggal di Perumahan Vida Bumipala, Blok A8 nomor 51-53 RT 008/RW 019, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Ketua RW setempat, Bambang membenarkan bahwa Didik Gunardi yang berada dalam pesawat Sriwijaya Air hilang kontak itu sebagai warganya. Didik telah lama tinggal di perumahan tersebut.

“Iya benar itu (Didik Gunardi) warga kami, beliau sudah tinggal 10 tahun di sini,” kata Bambang, Minggu (10/1/2021).

Bambang mengaku terkejut mendengar kabar tersebut. Awalnya, ia mendapatkan informasi melalui group whatsapp pengurus pada Sabtu (9/1/2021) pukul 18.00 WIB

Untuk memastikan langsung mendatangi rumah korban menanyakan kepada keluarganya. Rupanya benar saja. Di lingkungan, Didik dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik.

Keseharian Didik di lingkungan RT 008, sangat luwes dan baik dalam komunikasi serta sosialiasi dengan pengurus RT/RW, termasuk juga dengan warga setempat.

“Ramahlah dengan warga dan pengurus RT/RW, baik bapak Didik maupun istrinya. Sangat terkesan, makanya kaget juga dapat kabar itu,” ungkap Bambang.

Bambang mengatakan, hingga kini belum ada kabar teranyar mengenai kondisi keadaan wargnya tersebut. Warga yang datang hanya untuk menenangkan keluarga korban dan melakukan doa bersama.

Atas inisiatif pengurus, kata Bambang, pihaknya juga mempersiapkan tenda dan kursi untuk dipasang di depan rumah korban.

“Tetap kita berharap dan berdoa yang terbaik, kita persiapkan untuk jika keluarga atau kerabat berdatangan ke rumah korban,” paparnya.

Pantauan di sana hanya terlihat para pengurus RT/RW setempat bersama tetangga yang duduk di area sekitar rumah. Sementara di dalam rumah masih nampak sepi.

Isteri dan anak Didik Gunardi masih berada di Bandara Soekarno-Hatta untuk mencari informasi.

Sebagaiman diketahui, kabar hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ 182 awalnya dikabarkan oleh akun Twitter Flightradar24.

Akun centang biru itu mengabarkan Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Jakarta.

Berdasarkan catatan di situs flighradar24.com, pesawat terbang pukul 14.36 WIB dari Bandara Seokarno Hatta.

Dijadwalkan pesawat tiba di Bandara Supadio pukul 15.15 WIB.

Mendapatkan kabar itu, Basarnas dan TNI/Polri ikut melakukan pencarian dan menemukan serpihan pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Pada hari ini, tim evakuasi Basarnas berhasil melakukan evakuasi 1 kantong jenazah ke RS Polri Kramatjati, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Jenazah Sriwijaya Air jatu di Kepulauan Seribu itu dibawa dengan mobil ambulans langsung masuk ke kamar jenazah RS Polri RS Soekanto, Jakarta Timur.

Kantong jenazah ini langsung dibawa ke kamar jenazah RS Polri untuk dilakukan otopsi.

Di Rumah Sakit Polri RS Soekanto Jakarta telah didirikan posko antemortem.

Sejumlah keluarga korban juga telah datang ke RS Polri untuk memberikan sampel DNA.

Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab mengatakan, keluarga korban diharapkan segera datang ke RS Polri Jakarta untuk diambil sampel DNA-nya.

Namun untuk pengambilan sampel DNA, hanya bisa dilakukan oleh keluarga inti korban.

“Keluarga korban diharapkan segera datang dengan membawa dokumen resmi dan catatan medis ke RS Polri,” ujar Kombes Umar Shahab dalam program Breaking News Kompas TV.

(YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *