Sejumlah warga pengguna transportasi commuter line menggelar acara ‘doa bersama’ untuk fasilitas eskalator di Stasiun Bekasi yang sudah mati selama 100 hari, Rabu (31/1/2024).
Berdasarkan pengamatan di lokasi, puluhan warga itu turut membawa puluhan tangkai bunga mawar. Bunga-bunga itu dibagikan ke pengguna commuter line yang lain.
Selain itu, warga yang berinisiatif untuk menggelar doa bersama tersebut juga turut membawa sebuah kardus yang dibentuk menyerupai nisan untuk menandakan kematian eskalator tersebut.
“RIP ESKALATOR STASIUN BEKASI. Lahir 2022, Wafat Oktober 2023,” demikian kalimat yang tertulis di nisan berbahan dasar kardus tersebut.
Warga yang menggelar doa bersama turut membawa karangan bunga kecil yang diisi dengan kalimat duka.
“Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi,” demikian kalimat tersebut.
Tepat di bawah ucapan kalimat itu, tertulis juga bahwa karangan bunga tersebut dibuat oleh warga Bekasi. Mereka juga bertindak ‘nyeleneh’ dengan melantunkan doa tepat di depan eskalator.
Mega (26) yang juga pemilik akun media sosial X (yang dahulu Twitter) dengan nama pengguna @pernebangroket menuturkan, dirinya sudah berulang kali mengajukan perbaikan ke pihak KAI.
Namun, usahanya tersebut selalu berujung nihil.
“Komplain sudah sering, ya. Di akun Twitter (komplainnya). Cuma, sampau saat ini balasannya selalu template. Sejauh ini, mereka hanya menginfotmasikan akan segera memperbaiki, cuma belum tahu diperbaikinya kapan,” jelas Mega di lokasi, Rabu (31/1/2024) malam.
Mega sendiri merupakan wanita muda yang setiap harinya selalu memposting kondisi ekslator yang mati. Tepat di hari Rabu (31/1/2024) keadaan eskalator yang mati kini mencapai hari ke-100.
Ia pun berjanji akan terus memposting ke akun sosial media X nya selama eskalator itu belum diperbaiki.
“Kemungkinan masih (terus posting). Saya akan bantu mewakilkan teman-teman yang memiliki keresahan yang sama,” ucap Mega.
Sementara itu, Berlian Idris (47) yang merupakan warga Tangerang Selatan, turut merasakan keresahan yang sama.
Ia berharap, pihak KAI dapat segera memperbaiki kondisi eskalator mengingat fasilitas tersebut merupakan hal yang penting terutama bagi pengguna prioritas.
“Tadi saya turun, saya membantu membawakan dua koper untuk pengguna commuter yang membawa barang. Jadi eskalator ini penting. Tentu tidak semua orang memiliki fisik yang kuat. Mereka perlu ada bantu untuk memudahkan perjalanan mereka,” kata Berlian.
“Kita mendoakan supaya KAI lebih baik lagi melayani publik, pesannya itu. Karena KAI ini sudah bagus sekali tinggal kita yang mendorong terus agar memperbaiki pelayanannya,” ucap dia lagi.