Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, penangkapan seorang terduga teroris di Bekasi merupakan bagian dari upaya pengamanan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Sandi menyebutkan, operasi penangkapan terduga teroris itu terkait langsung dengan langkah-langkah preventif untuk memastikan kunjungan Paus berjalan aman dan lancar.
“Kalau terkait penangkapan teroris di Bekasi ada kaitannya (dengan pengamanan kunjungan Paus Fransiskus),” ujar Sandi di Jakarta, Rabu (4/8/2024).
Ia mengatakan, penangkan itu juga bentuk komitmen Polri dalam menjaga keamanan nasional, terutama dalam momen penting seperti kunjungan tokoh dunia.
Dikutip dari Kompas.com, Sandi menegaskan bahwa Polri terus berupaya meminimalisasi segala potensi ancaman yang dapat mengganggu kelancaran kunjungan Paus Fransiskus.
Selain itu, pengamanan di berbagai lokasi yang akan dikunjungi oleh Paus juga ditingkatkan, melibatkan 9.000 aparat keamanan.
“Iya itu bagian dari kegiatan kita untuk bisa mengamankan semua hal yang terkait kunjungan Paus bisa berjalan aman,” ujar Sandi.
Ia menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan peristiwa bersejarah dan sangat dinanti oleh umat Katolik di seluruh negeri.
Oleh sebab itu, Polri menerapkan pengamanan ekstra dilakukan untuk menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat.
“Kami mohon dimengerti dan dibantu ya, biar ini semuanya berjalan aman sesuai dengan harapan kita,” kata Sandi.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di wilayah Bekasi Timur dan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024).
Namun, Densus belum memberikan informasi detil mengenai terduga teroris yang ditangkap, termasuk kronologi penangkapan serta peran dari jaringan teroris yang ditangkap Densus 88.