Munculnya Nama Uu Saeful Mikdar dan Nurul sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi 2024 cukup mengagetkan khalayak.
Pesimis publik menempatkan mereka sebagai penggembira dan hanya menjadi anak bawang yang mustahil bisa memenangkan pilkada.
Dalam peta electoral, posisi elektabilitas Uu dan Nurul sangat rendah, dan akan sulit bagi mereka untuk melakukan lompatan elektabilitas. Dipastikan dari tiga pasang calon, mereka akan menempati posisi bontot.
Di Internal golkar, keputusan Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspita Sari mendorong Uu dan Nurul, menyiratkan banyak pertanyaan, kenapa DPD Golkar justru tidak merekomendasikan tokoh internal Golkar yang dipastikan memiliki kualifikasi yang lebih baik dibanding Uu dan Nurul.
Ada motif tertentu yang disembunyikan. Ada banyak dugaan berkembang. “setoran tinggi” adalah dugaan yang mengemuka.
Ada dugaan lain, dimana Ade Puspitasari lebih memilih Uu guna mengamankan jabatan Ketua DPD Kota Bekasi. Uu dianggap paling aman karena tidak akan mengotak-atik jabatan dia saat Musda golkar kedepan.
Sungguh pun pasangan Uu dan Nurul tidak mungkin menang dalam pilkada, tapi meihat segmentasi pemilihnya, bisa jadi mereka menjadi pengganggu bagi pasangan calon lain yang memiliki irisan suara yang sama.
Uu sebagai mantan kepala dinas dipastikan akan menggarap basis suara dari segmentasi para pendidik dan lingkarannya. Jika Langkah Uu tepat dalam menjangkau wilayah ini, maka dipastikan, suara yang di peroleh akan mengiris basis dukungan calon lain.
Menjadi rahasia umum, sejak dua pemilu yang lalu, segmentasi ini memiliki kecenderungan berafiliansi terhadap calon PKS. Kondisi ini tentu akan mengganggu peta prefelensi PKS di pilkada mendatang.
Sementara calon wakilnya, nurul, juga memiliki potensi menggangu. Meskipun eskalasinya kecil, tapi hubungan baik calon PKS–Herkos, yang sama-sama berasal dari satu almamater dengan Nurul juga akan memengaruhi keleluasaan Herkos dalam melakukan akselerasi di segmen aktivis.
Apalagi, ada dugaan, Nurul sebagai mantan Ketua KPUD biasa dijadikan operator bagi PKS untuk menempatkan orang-orangnya menempati posisi penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan, kelurahan dan TPS.
Jika nurul dengan dukungan kelompoknya mampu membendung langkah Herkos, maka dipastikan bahwa suara mereka lingkaran ini akan terbelah.
Penulis : Ipad Faturohman (Ketua Umum Serikat Pemuda Islam Kota Bekasi)