Dunia akan segera menyambut kelahiran Generasi Beta, yang akan dimulai pada 1 Januari 2025. Generasi ini menandai dimulainya periode baru, menggantikan Generasi Alpha yang berakhir pada Desember 2024. Generasi Beta terdiri dari anak-anak yang lahir pada rentang tahun 2025 hingga 2039 dan diperkirakan akan memiliki karakteristik sosial, budaya, dan sejarah yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Penamaan setiap generasi seringkali terkait dengan peristiwa-peristiwa besar, transformasi sosial, dan perkembangan teknologi yang mewarnai masa kelahiran mereka. Hal ini kemudian memengaruhi perilaku, nilai, dan sikap masing-masing generasi dalam interaksi mereka dengan dunia.
Menurut Heather Dretsch, Asisten Profesor Pemasaran di North Carolina State University, pemahaman tentang generasi menjadi semakin penting dalam dunia bisnis. “Industri berlomba untuk memahami bagaimana setiap generasi berinteraksi dengan merek dan dunia. Ini menjadi penting agar bisnis dapat beradaptasi dengan perilaku konsumen yang terus berubah,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America.
Mengenal Generasi Sejak “The Greatest” hingga Beta
Berikut adalah gambaran singkat mengenai generasi-generasi sebelumnya hingga generasi beta yang akan datang:
- Generasi Greatest (1901-1927)
Dikenal karena ketangguhan dan patriotisme mereka selama masa Great Depression dan Perang Dunia II, generasi ini banyak melahirkan orang tua dari Baby Boomers. - Generasi Silent (1928-1945)
Berbeda dengan baby boomers, generasi ini cenderung lebih konservatif dan mengutamakan stabilitas, tumbuh besar di tengah Perang Dunia II dan krisis ekonomi. - Baby Boomer (1946-1964)
Dikenal sebagai generasi yang lahir setelah Perang Dunia II dengan lonjakan kelahiran yang signifikan. Mereka menikmati masa ekonomi pasca-perang yang stabil dan memiliki peran penting dalam pembangunan sosial dan politik. - Generasi X (1965-1980)
Sebagian besar anak-anak dari generasi Silent dan Baby Boomers, mereka dikenal sebagai generasi yang lebih mandiri dan adaptif, dengan orang tua yang lebih terlibat dalam pengasuhan dibandingkan generasi sebelumnya. - Millennial/Generasi Y (1981-1996)
Dikenal dengan optimisme dan orientasi pada komunitas, generasi ini membawa perubahan dalam cara mendidik anak-anak mereka dan lebih menerima keberagaman identitas diri. - Generasi Z (1997-2009)
Dibesarkan di era digital dan teknologi, Gen Z terbentuk oleh perubahan sosial yang cepat, terutama selama pandemi COVID-19, yang mendorong mereka untuk menjadi lebih konservatif dan pragmatis. - Generasi Alpha (2010-2024)
Sebagai anak-anak dari generasi millennial, mereka tumbuh dalam dunia yang sangat digital dan akan menjadi generasi terbesar dalam sejarah dengan lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia.
Mengapa Generasi Beta Berbeda?
Generasi Beta, yang akan lahir pada 2025 dan seterusnya, diperkirakan akan tumbuh dalam dunia yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Mereka akan menjadi generasi pertama yang benar-benar hidup sepenuhnya dalam abad ke-21. Seiring dengan perkembangan AI dan teknologi canggih, generasi ini akan berinteraksi dengan dunia digital dan informasi dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Beberapa karakteristik yang diperkirakan akan muncul pada Generasi Beta antara lain:
- Teknologi Terintegrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Generasi Beta diprediksi akan tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung dengan AI dan teknologi. Mereka akan berinteraksi dengan dunia maya melalui simulasi dan alat berbasis AI, yang memungkinkan mereka untuk memiliki pengalaman belajar dan berkomunikasi yang lebih interaktif dan personal. - Pembelajaran yang Fleksibel dan Berkelanjutan
Dalam dunia yang serba cepat, mereka akan cenderung mengutamakan pembelajaran sepanjang hayat dan peningkatan keterampilan berkelanjutan. Pembelajaran berbasis AI dan pembelajaran daring akan menjadi bagian utama dari pengalaman pendidikan mereka, memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang lebih dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. - Kreativitas yang Didorong oleh Teknologi
Generasi Beta akan mengembangkan kreativitas tanpa batas dengan bantuan alat berbasis AI, seperti desain grafis, penulisan, dan pemecahan masalah kreatif. Teknologi memungkinkan mereka untuk berinovasi dengan cara yang lebih efisien dan efektif. - Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan yang Baru
Dengan otomatisasi AI yang semakin berkembang, batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan semakin kabur. Generasi Beta mungkin akan lebih terbiasa dengan pekerjaan berbasis proyek dan lebih memilih fleksibilitas, meskipun hal ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. - Karyawan yang Sadar Sosial
Mereka akan sangat memperhatikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam memilih tempat bekerja. Generasi Beta akan mendukung perusahaan yang berkomitmen pada praktik etis, keberlanjutan, dan dampak sosial positif.
Tantangan dan Peluang bagi Generasi Beta
Namun, dengan segala kemajuan teknologi, ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh generasi ini, seperti keamanan daring dan kecemasan media sosial. Penggunaan ponsel pintar dan interaksi dunia maya yang intensif dapat meningkatkan kecemasan terkait perbandingan sosial dan informasi yang berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan pengambil kebijakan untuk mempersiapkan generasi ini dengan keterampilan dan nilai yang akan membantu mereka bertahan di dunia yang terus berkembang.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.