Terekam jelas dalam benak Chelsea sapaan akrab Chelsea Adinda Kirana, hari-hari semasa kecil diajak orang tuanya jalan-jalan melihat panjat tebing di sebuah mal.
Ia masih duduk di taman kanak-kanak ketika jatuh hati pertama kali pada olahraga berisiko tersebut.
Bakat di usia 5,5 tahun itu begitu tampak di mata putri pasangan Dandy Tirta Sedayu dan Dian Agustiyani.
Sang ayah, Dandy kemudian menawarkan putri pertamanya untuk berlatih lebih serius.
Pertanyaan pria 42 tahun ini sengaja dilintarkan menyusul ketidaknyamanan sang putri saat disertakan pada kegiatan tari tradisional dan modern dance. “Chelsea kurang nyaman sama lingkungannya,” ujar Dandy pekan lalu.
Penawaran sang ayah tanpa ragu disetujui Chelsea sehingga membuat pria berkaca mata ini gerak cepat mencari tempat latihan.
Setelah berkomunikasi dengan pelatih di Unisma Asep, Dandy menjadi rutin melakukan antarjemput demi mendampingi putrinya latihan.
Insting Dandy berbuah manis. Tak lama berselang—tepatnya tiga bulan kemudian—putrinya meraih peringkat ketiga di nomor under 10 eksebisi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jabar di Cikole Bandung saat usianya 5 tahun 8 bulan.
Dari situ, raihan prestasi beruntun diperoleh perempuan berusia 11,3 tahun ini. Puncaknya, pada November 2024 lalu, ia meraih peringkat pertama pada Kejurnas Kelompok Umur Nasional, mengalahkan puluhan peserta lain se-Indonesia.
Hebatnya, gadis kecil berperas cantik ini sudah tercatat di sistem pemeringkatan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Di Kelompok umur Youth D, Chelsea tercatat di peringkat 8 nasional kategori Lead dan peringkat 7 nasional Kategori Speed.
Deretan prestasi gemilang ini bisa jadi berkat dorongan kuat kedua orang tuanya. Meski pun sempat ada penolakan dari sang ibu yang khawatir putrinya menjadi tomboy.
Ragam prestasi ini wajar didapat mengingat Dandy mempersiapkan segalanya agar Chelsea menjadi atlet andalan Kota Bekasi.
Misalnya saja, Dandy sengaja membuat tempat latihan di rumahnya lantaran mengetahui semangat sang putri tak pernah bosan berlatih.
“Sepulang latihan, putri saya masih latihan di rumah. Tak pernah bosan dan seolah tak pernah letih,” ungkapnya.
Selain minat besar, disiplin dan dukungan orang tua, faktor lain membuat Chelsea diyakini bakal memiliki prestasi moncer, bisa jadi karena mengagumi Janja Garnbert.
Atlet wanita Idolanya ini diketahui sebagai peraih medali emas IFSC terbanyak dari semua pemanjat tebing kompetitif dalam sejarah.
Bila terus konsisten, bukan hanya kota kelahirannya menunggu, kelak Indonesia akan melihat bocah ini menjadi pemanjat kaliber dunia.
Guna mewujudkan mimpi besar tersebut, sang ayah sudah mempersiapkan home schooling di sekolah berikutnya.
“Saya sudah dapat sekolahnya sehingga Chelsea fokus latihan guna meraih mimpi seperti idolanya,” katanya.
Berikut adalah biodata Chelsea Adinda Kirana:
Nama: Chelsea Adinda Kirana
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir: 17 September 2013
Umur: 11 Tahun
Sekolah: SD IT Teratai Putih Global
Pengcab : FPTI Kota Bekasi
Atlet PPLPD Kota Bekasi
Klub : Spartan Kota Bekasi
Peringkat Nasional 2024,
Berdasarkan website FPTI
https://www.fpti.or.id/atlet/chelsea-adinda-kirana/
Kelompok Umur Youth D
Peringkat 8 Nasional kategori Lead
Peringkat 7 Nasional kategori Speed
Prestasi lomba:
1. Festival Panjat Tebing Anak Nusantara:
Finalis 8 Besar
2.Eiger Series 1 (Jawa Barat):
Peringkat 2 (Lead)
3. Kapolres Cup Kudus Nasional:
Peringkat 6 (Lead)
4. Kejurprov Open 1 (se-Jawa Barat):
Peringkat 2 (Lead), Peringkat 3 (Boulder)
5. Climbing Cult Event Open (Indo Climb se-Asia):
Peringkat 8 Besar
6. Menpora Cup (Nasional):
Peringkat 6 (Speed)
7. Kejuaraan Panjat Tebing KU Nasional:
Peringkat 1 (Speed)
8. Grand Final Eiger Series (Nasional):
Peringkat 5 (Lead)
9. Lomba Panjat Tebing Pagelaran 4 Dimensi (se-Jawa):
Peringkat 2 (Lead)
kuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.