Disperindag Kota Bekasi Rencanakan Sidak Pasar Jelang Nataru

Cegah Corona, 11 Pasar di Kota Bekasi Bisa Dibeli dengan Cara Online
Ilustrasi transaksi jual beli di pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi berencana menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar di wilayah tersebut untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Eko Wijatmiko, Kepala Bidang Perdagangan Kota Bekasi, menyatakan bahwa sidak pasar ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memantau langsung kondisi ketersediaan bahan pokok di pasar.

“Kami akan melakukan sidak pasar untuk memastikan bahwa harga bahan pokok tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat,” kata Eko saat dikonfirmasi pada Selasa (10/12/2024).

Meskipun harga bahan pokok saat ini masih cukup stabil, Eko mengingatkan bahwa ada potensi kenaikan dalam beberapa waktu ke depan, terutama menjelang momen Nataru.

Eko menjelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat memicu kenaikan harga adalah cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah pemasok bahan pokok, seperti Cianjur dan Sukabumi, yang dilanda banjir dan longsor.

“Bencana seperti banjir dan longsor di daerah-daerah penghasil bahan pokok dapat mengganggu pasokan dan distribusi, yang kemungkinan akan menyebabkan harga naik,” ujarnya.

Sebelumnya, para pedagang sayur mayur di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, mengeluhkan penurunan omzet yang cukup signifikan menjelang Nataru.

Kenaikan harga sayur mayur yang terjadi dalam sepekan terakhir, terutama sejak awal Desember, telah menyebabkan daya beli konsumen menurun drastis.

Iwan (34), salah seorang pedagang sayur di Pasar Baru Bekasi, menyebutkan bahwa omzet penjualannya turun sekitar 50 persen akibat kenaikan harga bahan pokok.

“Kalau penurunan omzet ini terjadi 50 persen, soalnya harga bahan sayurnya naik,” kata Iwan pada Senin (9/12/2024).

Ia menambahkan bahwa meskipun pasar biasanya ramai menjelang Nataru, kali ini penjualan justru sepi karena harga bahan pokok yang tinggi.

Cuaca Ekstrem Pengaruhi Pasokan

Penyebab utama dari kenaikan harga sayur mayur di pasar tersebut adalah cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah.

Banyak petani yang mengalami gagal panen akibat hujan deras dan banjir yang melanda sejumlah daerah penghasil bahan pangan.

Beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti Sukabumi, serta di Jawa Tengah, dilaporkan mengalami banjir yang memengaruhi pasokan bahan pangan ke pasar-pasar di Bekasi.

“Faktornya kan cuaca. Di beberapa wilayah seperti Sukabumi di Jawa Barat terjadi banjir, begitu juga di Jawa Tengah, jadi pasokan ke sini ikut terdampak,” ujar Iwan.

Dampak dari kenaikan harga ini sangat dirasakan oleh konsumen yang sebelumnya terbiasa dengan harga bahan pokok yang lebih stabil.

Iwan membandingkan kondisi saat ini dengan tahun lalu, di mana kenaikan harga tidak terlalu signifikan.

“Kalau tahun lalu sih enggak seperti kayak sekarang, karena situasi cuacanya enggak begitu ekstrem kayak sekarang,” tambahnya.

Antisipasi oleh Disperindag

Sebagai langkah antisipasi, Disperindag Kota Bekasi berharap sidak pasar ini dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah lebih awal dan memastikan bahwa harga bahan pokok tetap terkendali selama masa Nataru.

Pihak Disperindag juga akan terus memantau kondisi pasar untuk menghindari adanya spekulasi atau kelangkaan yang dapat merugikan konsumen.

Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok selama periode liburan panjang, agar masyarakat dapat merayakan Nataru dengan tenang tanpa dibebani harga yang melonjak tinggi.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *