Hampir dua bulan sejak kasus begal payudara yang menimpa seorang perempuan berinisial AD (32) di Jalan Mawar Raya, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku.
Meskipun rekaman CCTV yang merekam aksi pelecehan tersebut sempat viral di media sosial, proses penyelidikan oleh pihak kepolisian terkesan lambat.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Suparyono, dalam konfirmasinya pada Kamis (12/12/2024), menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya pengungkapan adalah proses klarifikasi saksi.
“Kasus begal payudara masih dalam proses penyelidikan. Kami masih mengumpulkan keterangan dari para saksi,” ujar Suparyono.
Meskipun demikian, ia juga menyebut bahwa lambatnya proses klarifikasi saksi-saksi menjadi salah satu hambatan dalam penyelesaian kasus ini. Hal ini membuat identitas pelaku belum dapat diungkap hingga saat ini.
Viral di Media Sosial
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (15/10/2024) pagi, dan rekaman CCTV insiden tersebut langsung tersebar luas di media sosial, memicu kemarahan warganet.
Dalam video yang beredar, terlihat korban, yang sedang berjalan bersama anaknya, tiba-tiba dihampiri oleh seorang pria bersepeda motor yang mengenakan atribut ojek online.
Tanpa ragu, pria tersebut melakukan aksi pelecehan seksual dengan membegal payudara korban sebelum melarikan diri.
Saksi mata yang juga tetangga korban, Nur Aini (32), mengungkapkan bahwa ia mendengar teriakan korban setelah kejadian tersebut dan langsung keluar rumah untuk menghampiri.
Nur menjelaskan bahwa korban baru saja mengambil uang di mesin ATM minimarket di dekat lokasi kejadian sebelum dibuntuti oleh pelaku.
“Si korban itu dia dari arah ATM Indomaret mengambil uang, terus dilihat dari CCTV ada seorang Gojek mengikuti pelan-pelan,” kata Nur Aini.
Korban Kecewa dengan Proses Penyidikan
Korban, AD, mengaku sangat kecewa dengan lambatnya proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Ia menyebutkan bahwa dirinya baru dua kali diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota sejak kejadian tersebut.
AD juga mengungkapkan bahwa saksi kunci, termasuk ketua RT dan warga yang pertama kali mendengar teriakan korban, baru dimintai keterangan oleh pihak kepolisian hampir satu bulan setelah kejadian, tepatnya pada Senin (18/11/2024). Hal ini semakin membuat AD merasa frustrasi.
“Awalnya, aku pikir kasus ini sudah disetop. Soalnya, dari panggilan aku terakhir sampai pemanggilan saksi-saksi, jaraknya lama banget,” ujar AD, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya respons dari pihak kepolisian.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Polres Metro Bekasi Kota mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami penyelidikan kasus ini dan berharap segera menemukan pelaku yang melakukan pelecehan terhadap korban.
Meski demikian, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru dari penyelidikan ini.
Kasus begal payudara yang terekam CCTV dan tersebar luas di media sosial ini telah mengundang perhatian publik, dengan banyak pihak berharap agar proses hukum berjalan lebih cepat dan pelaku dapat segera diidentifikasi dan ditangkap.
AD, selaku korban, berharap agar keadilan dapat ditegakkan secepatnya.