Mozes Wambrauw Simbiak, S. Farm., Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, menjelaskan bahwa warna strip pada kemasan obat memiliki makna yang sangat penting dan harus dipahami oleh masyarakat. Warna ini bukan hanya sekadar estetika, melainkan penanda kategori obat serta cara penggunaannya.
Dikutip dari pafipcsumbawabarat.org, Mozes mengungkapkan beberapa warna strip yang umum ditemukan pada kemasan obat di Indonesia, yang masing-masing memiliki arti yang berbeda:
- Warna Hijau
Obat dengan strip hijau termasuk dalam kategori obat bebas. Artinya, obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter dan relatif aman digunakan sesuai dosis yang tertera di kemasan. Contoh obat dengan strip hijau adalah obat penghilang nyeri ringan atau obat flu yang banyak dijual di apotek. - Warna Biru
Obat dengan strip biru termasuk dalam kategori obat bebas terbatas. Meskipun dapat dibeli tanpa resep, obat ini membutuhkan perhatian lebih dalam penggunaannya, karena bisa menimbulkan efek samping tertentu jika dikonsumsi secara berlebihan. Biasanya, kemasan obat ini juga dilengkapi dengan lingkaran biru dengan garis hitam di sekelilingnya sebagai peringatan. - Warna Merah
Obat dengan strip merah adalah obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter dan harus diawasi dalam penggunaannya. Obat ini dilengkapi dengan simbol lingkaran merah dan huruf “K” di tengahnya. Contoh obat ini meliputi antibiotik, psikotropika, dan obat-obatan untuk penyakit tertentu yang membutuhkan pengawasan dokter. - Warna Kuning
Strip kuning biasanya digunakan pada obat yang berpotensi adiktif atau psikotropika. Penggunaan obat dengan strip kuning ini sangat ketat pengawasannya, karena masuk dalam kategori narkotika yang membutuhkan pengawasan medis yang sangat ketat.
Mozes menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai arti warna strip pada kemasan obat. Memahami warna strip bisa membantu mencegah penyalahgunaan obat yang dapat berakibat fatal.
“Banyak orang yang mengonsumsi obat tanpa memperhatikan label atau warna stripnya. Padahal, setiap warna strip memiliki indikasi berbeda terkait risiko dan pengawasan obat. Mengonsumsi obat tanpa memperhatikan hal ini bisa berisiko pada kesehatan,” ujar Mozes.
Ia juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan label pada kemasan obat dan, jika ragu, tidak segan-segan untuk berkonsultasi dengan apoteker. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam mengonsumsi obat, terutama yang termasuk dalam kategori obat keras atau psikotropika yang bisa menimbulkan efek samping serius.
“Jangan hanya fokus pada harga atau merek obatnya saja. Lihat juga strip warnanya dan pahami maknanya,” pungkas Mozes.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.