Nassa School, sebagai IB World School dan pemenang Adiwiyata, kembali menggelar PYP Exhibition 2025. Acara ini menampilkan proyek akhir siswa Primary Years Programme (PYP) dalam kurikulum International Baccalaureate (IB), dengan fokus pada isu-isu global, khususnya perubahan iklim.
PYP Exhibition tahun ini mengangkat tema transdisipliner “Sharing the Planet”, yang mengeksplorasi hak dan tanggung jawab dalam membagi sumber daya yang terbatas dengan makhluk hidup lainnya.
Siswa kelas 6 Nassa School mendalami Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 13 tentang Perubahan Iklim, dengan fokus pada aksi nyata untuk mengatasi dampaknya.
Sebanyak 73 siswa PYP berkolaborasi dengan guru, mentor, orang tua, dan para ahli untuk mengeksplorasi tantangan perubahan iklim secara mendalam. Mereka tidak hanya bertanya,
“Apa yang terjadi pada planet kita?” tetapi juga “Mengapa ini terjadi?” dan yang paling penting, “Apa yang bisa kita lakukan?”
10 Proyek Inovatif Siswa
Hasil dari eksplorasi ini adalah 10 proyek unik dan inovatif yang ditampilkan oleh siswa, antara lain:
Extinction Lessons – Mempelajari dampak perubahan iklim terhadap kepunahan makhluk hidup.
Time Travelers – Mengambil pelajaran dari sejarah Bumi untuk melindungi masa depan.
Carbon Footprint Busters – Strategi mengurangi jejak karbon pribadi.
Biodiversity Guardians – Melindungi keanekaragaman hayati dari ancaman perubahan iklim.
Youth Climate Action – Menghubungkan aksi pemuda dengan upaya global dalam menanggulangi perubahan iklim.
Climate Storytellers – Membuat kampanye digital interaktif untuk meningkatkan kesadaran publik.
Green Energy Innovators – Meneliti transisi ke energi terbarukan sebagai solusi perubahan iklim.
Climate Innovators – Merancang solusi inovatif untuk masa depan yang lebih hijau.
AI for Climate – Mengeksplorasi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam mitigasi perubahan iklim.
Planet Pioneers – Menggali kemungkinan eksplorasi luar angkasa jika keberlanjutan di Bumi menghadapi tantangan besar.
Aksi Nyata dan Metode Penelitian
Setiap kelompok tidak hanya melakukan penelitian mendalam, tetapi juga menerapkan aksi nyata untuk mengatasi masalah lingkungan. Mereka menggunakan berbagai metode seperti pengalaman langsung, wawancara, survei, eksperimen ilmiah, dan pengembangan model kerja.
Abdurrahman Sidiq, Kepala Sekolah Nassa School, menyatakan bahwa pendidikan IB tidak hanya membangun fondasi akademik yang kuat, tetapi juga mengembangkan karakter siswa sebagai pemikir kritis, komunikator, dan agen perubahan.
“Di era perubahan iklim yang semakin nyata, anak-anak kita tidak bisa hanya menghafal teori. Mereka harus menjadi problem solver, inovator, dan pemimpin perubahan. Hari ini, kita melihat bagaimana mereka menjawab tantangan itu dengan luar biasa,” ujar Abdurrahman.
Komitmen Nassa School
Sebagai sekolah Adiwiyata, Nassa School terus menanamkan kesadaran lingkungan dalam seluruh aspek pembelajaran. PYP Exhibition 2025 bukan hanya ajang presentasi proyek, tetapi juga bukti nyata bahwa pendidikan IB mempersiapkan siswa untuk dunia nyata.
Melalui eksplorasi, refleksi, dan aksi nyata, siswa Nassa School tidak hanya memahami masalah global, tetapi juga mengambil bagian dalam solusinya. Diharapkan, proyek-proyek ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.