330 Guru di Kota Bekasi Akan Pensiun pada 2025, Disdik Cari Solusi Atasi Kekurangan Tenaga Pengajar

Ilustrasi guru
Ilustrasi guru

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 sebanyak 330 guru dari jenjang SD hingga SMP akan memasuki masa pensiun.

Hal ini semakin memperparah kekurangan tenaga pengajar yang sudah menjadi masalah di Kota Bekasi.

Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik Kota Bekasi, Wijayanti, menyatakan bahwa kebutuhan guru saat ini mencapai 3.889 orang, sementara hingga 2029 diperkirakan 1.574 guru akan pensiun.

Wijayanti menjelaskan bahwa pensiunnya ratusan guru setiap tahun menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan di Kota Bekasi.

“Permasalahan kekurangan guru di Kota Bekasi masih terjadi, terutama dengan adanya pensiun guru setiap tahunnya,” ujarnya dikutip, Selasa (4/3/2025).

Ia menambahkan, kebutuhan guru untuk tingkat TK, SD, dan SMP saat ini mencapai 3.889 orang, sementara jumlah guru yang pensiun terus bertambah.

Untuk mengatasi kekurangan guru, Disdik Kota Bekasi tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas, termasuk Universitas Negeri Jakarta (UNJ), untuk program magang mahasiswa.

“Kami sedang mencari beberapa universitas yang membutuhkan magang bagi mahasiswanya, agar bisa diperbantukan mengajar di sekolah,” jelas Wijayanti.

Selain UNJ, Disdik juga berencana menggandeng universitas lain untuk memperluas program magang ini.

“Untuk sementara, kami baru bekerja sama dengan UNJ, dan selanjutnya kami akan menggandeng beberapa universitas lainnya,” tambahnya.

Program “Satu Kelurahan Satu SMP Negeri”

Wijayanti juga menyoroti program pemerintah “Satu Kelurahan Satu SMP Negeri” yang akan menambah kebutuhan tenaga pengajar.

“Jika program ini berjalan, kebutuhan guru akan semakin meningkat,” tandasnya.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di tingkat SMP, namun juga menuntut ketersediaan guru yang memadai.

Dengan ratusan guru yang akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan, Disdik Kota Bekasi menghadapi tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar.

Selain program magang, Wijayanti menyatakan bahwa pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi jangka panjang, seperti rekrutmen guru baru dan peningkatan kualitas tenaga pengajar yang ada.

Wijayanti berharap kerja sama dengan universitas dan program magang dapat menjadi solusi sementara yang efektif.

“Kami berharap mahasiswa magang dapat membantu meringankan beban sekolah sambil menunggu rekrutmen guru baru,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan kualitas pendidikan di Kota Bekasi tetap terjaga.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *