Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyatakan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Bekasi sejak Selasa (5/3/2025) telah berdampak pada 60.000 jiwa dan 40.000 rumah.
Hal ini disampaikan Ade saat diwawancara di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/3/2025).
Ade menjelaskan bahwa data tersebut didasarkan pada laporan dari 16 kecamatan yang terdampak banjir. Tiga wilayah kecamatan tercatat mengalami banjir parah, yaitu Cikarang Timur, Cikarang Utara, dan Tambun Utara.
“Kami telah menaikkan status tanggap darurat terkait bencana ini,” ujarnya.
Ade menuturkan bahwa banjir di sejumlah wilayah terdampak telah surut. Saat ini, pihaknya bersama relawan dan BPBD tengah memenuhi kebutuhan logistik bagi korban banjir.
“Kami telah mendirikan beberapa dapur umum, baik yang dikelola mandiri oleh warga, pemerintah, maupun relawan pegiat lingkungan,” jelasnya.
Pasca-banjir, Ade menyatakan bahwa pemerintah Kabupaten Bekasi akan memprioritaskan analisis dampak lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan ke depan.
“Banjir ini terjadi karena tata ruang yang tidak sesuai. Lahan pertanian dan perhutanan dibangun tanpa pertimbangan yang matang. Ke depan, kami akan lebih memperhatikan AMDAL dalam setiap pembangunan,” tutupnya.
Dengan langkah ini, diharapkan risiko banjir di Kabupaten Bekasi dapat diminimalisir di masa mendatang.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.