Satpam RS Mitra Bekasi Kritis Dianiaya Pengunjung, Pelaku Sempat Hina Petugas Lain: “Kamu Orang Miskin”

Tangkapan layar penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Barat oleh keluarga pasien
Tangkapan layar penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Barat oleh keluarga pasien

Kekerasan terhadap seorang satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi, berinisial S (39), mencuat ke publik setelah korban dilaporkan koma selama empat hari usai dianiaya oleh terduga pelaku berinisial AFET.

Istri korban, Ratrichsani (30), mengungkap kronologi kejadian yang bermula dari teguran kepada pelaku karena mengendarai mobil berknalpot bising dan parkir sembarangan di area Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Informasinya dia menyalakan knalpot brong yang sangat bising di IGD dan parkir sembarangan, sampai menghalangi jalur ambulans,” ujarnya kepada wartawan, Senin (8/3/2025).

Teguran tersebut memicu kemarahan pelaku. S kemudian didorong, dipiting, dan dibanting ke lantai.

“Kata saksi-saksi, suami saya sudah kejang-kejang pun masih terus dipiting dan dibanting,” lanjut Ratrichsani.

Korban mengalami cedera serius di bagian kepala hingga tak sadarkan diri. Ia langsung dilarikan ke ICU dan sempat koma selama empat hari.

Istri Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Barat yang dianiaya pengunjung, Ratrichsani (30) saat memberikan keterangan kronologi kejadian, Senin (7/4/2025). Foto: Benny/Gobekasi.id
Istri Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Barat yang dianiaya pengunjung, Ratrichsani (30) saat memberikan keterangan kronologi kejadian, Senin (7/4/2025). Foto: Benny/Gobekasi.id

“Begitu sadar, dia sempat linglung dan mengalami kehilangan ingatan sementara,” jelasnya.

Tak hanya melakukan kekerasan, pelaku juga diketahui sempat mengintimidasi dan menghina petugas keamanan lainnya.

“Dia bilang ke satpam lain, ‘Kamu orang miskin, jangan banyak tingkah.’ Dia juga mengancam akan membawa polisi dan anggota ormas,” kata Ratrichsani.

Merasa tidak ada itikad baik dari pelaku, Ratrichsani akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Minggu, 30 Maret 2025.
“Saya tunggu empat hari, tidak ada permintaan maaf, tidak ada pesan atau upaya komunikasi. Akhirnya saya lapor polisi,” tegasnya.

Ia berharap pihak kepolisian segera menangani kasus ini dengan serius dan menindak pelaku sesuai hukum.

“Saya ingin pelaku ditangkap dan diproses secara hukum. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi ke orang lain,” tutupnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *