Waspadai Dampak Duduk Terlalu Lama, PAFI Imbau Masyarakat Lebih Aktif Bergerak

Ilustrasi Dampak Duduk Terlalu Lama
Ilustrasi Dampak Duduk Terlalu Lama

Gaya hidup sedentari atau kurang gerak, khususnya akibat duduk terlalu lama, semakin marak di tengah masyarakat modern yang banyak bekerja di depan layar. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari nyeri punggung hingga meningkatnya risiko penyakit kronis.

Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, S.Farm, mengungkapkan bahwa kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme tubuh. “Hal ini berisiko menyebabkan obesitas dan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung,” ujarnya, dikutip dari situs resmi https://pafibangil.org.

Lebih lanjut, Mozes menjelaskan bahwa duduk dalam jangka waktu lama juga dapat menimbulkan gangguan postur tubuh dan menghambat peredaran darah. “Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan kaki dan bahkan meningkatkan risiko terjadinya trombosis vena dalam,” jelasnya.

Untuk meminimalisir dampak buruk tersebut, PAFI menyarankan masyarakat agar melakukan peregangan atau berdiri setiap 30 hingga 60 menit sekali. Kebiasaan sederhana seperti berjalan saat menerima telepon atau memilih tangga daripada lift juga bisa menjadi solusi praktis untuk menjaga tubuh tetap aktif.

Selain dampak fisik, kurang gerak juga berdampak pada kesehatan mental. Aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan tingkat stres dan menurunkan produktivitas kerja.

“Kesadaran untuk lebih aktif bergerak di sela-sela aktivitas harian sangat penting demi menjaga tubuh tetap bugar dan sehat,” pungkas Mozes.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program edukasi kesehatan lainnya, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi PAFI di: https://pafibangil.org.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *