Bekasi  

Lepas 100 Hari, Tugas Besar Menanti Tri Adhianto dan Harris Bobihoe

Kota Bekasi - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dalam sesi wawancara di kediamannya, Selasa (20/5/2025). Foto: Gobekasi.id
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dalam sesi wawancara di kediamannya, Selasa (20/5/2025). Foto: Gobekasi.id

Kota Bekasi — Hari ini 21 Mei 2025, tepat 100 hari pasangan Wali/Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Harris Bobihoe bekerja. Sejumlah janji telah tergapai meski pun tak dimungkiri beberapa agenda belum sepenuhnya disentuh.

Melalui wawancara eksklusif dikediamannya kepada GoBekasi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto secara gamblang menyampaikan sejumlah capaian janji 100 hari termasuk menyangkut tugas besar di depan mata, khususnya kebijakan yang bersentuhan langsung dengan publik guna mencapai kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.

Wawancara dilakukan pada Selasa (20/5/2025), malam. Berikut petikannya;

Selamat malam pak Wali Kota. Kita masih ingat beberapa hari setelah kegiatan retret, Kota Bekasi menghadapi musibah banjir di mana 10 dari 12 kecamatan terdampak. Bisa diceritakan penanganan kala itu serta solusi ke depan agar persoalan ini tak terulang?

Lepas dari retret Februari lalu, kami berdua (Tri Adhianto-HarrisBobihoe-red) tak sempat istirahat, lantaran Kota Bekasi mengalami musibah banjir kiriman. Saya segera gerakkan tim tanggap darurat dimana mereka melakukan evakuasi, membangun penampungan, dapur umum, menyediakan layanan kesehatan sampai memberikan selimut dan pakaian layak pakai.

Di samping itu, bersama perangkat pemerintah dibantu pihakaparat serta masyarakat, bergotong-royong melakukan pembersihan drainase serta pembersihan lumpur pascabanjir.

Tugas besar lain yakni, mengoptimalkan normalisasi sungai, penambahan drainase, pembongkaran bangunan liar, berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkaitdaerah aliran sungai (DAS), serta pembangunan folder seperti dilakukan di Rawalumbu. Satu hal tak kalah penting, soal penambahan kapasitas pompa di beberapa titik rawan banjir.

Selain banjir, Kota Bekasi masih berkutat permasalahankemacetan. Bagaimana bapak menyikapi dan menyelesaikannya?

Belum lama saya mengerahkan petugas dinas perhubungan untuk berjaga di daerah rawan macet seperti stasiun Bekasi dan perempatan jalan di sejumlah titik. Mereka secara konsisten berjaga di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore. Di sisi lain, Pemerintah Kota Bekasi tengah mempersiapkan pembangunan fly over di Bulak Kapal Bekasi Timur dan Stasiun Bulan-Bulan. Anggarannya dibantu provinsi juga.

Selain Bulak Kapal, beberapa jalan juga menjadi prioritas seperti Jalan Wibawa Mukti, Jalan Alinda Kaliabang Tengah, Jalan Rawa Lumbu, dan Jalan Perjuangan.

Terobosan lain sudah dilakukan dengan dibukanya operasional transportasi modern bagi warga Kota Bekasi. Bekerjasama dengan Trans Jakarta, warga bisa memanfaatkan rute Vida-Cawang sebagai alternatif pendukung konektivitas antar wilayah di Jabodetabek. Keberadaan moda ini sebagai upaya memecah kemacetan.

Ini sejalan dengan rencana pemerintah membuka kembali trayek BisKita sembari menunggu kesiapannya, disusul peningkatan kapasitas jalan di wilayah-wilayah lintas utama, seperti jalan protokol dan sebaran lain.

Beberapa pandangan menyebutkan, ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Tentu dampaknya menyasar ke daerah yang bapak pimpin. Bagaimana konsep ketahanan pangan untuk Kota Bekasi. Bisa dijelaskan?

Soal ini, saya tak mau banyak teori. Dasarnya adalahkeberpihakan. Satu hal yang wajib dilakukan adalah; peningkatan akses pangan murah melalui program pasar murahdan operasi pasar. Kami juga tengah menggodok soal pentingnya penguatan distribusi dan logistik pangan dengan melakukan pembangunan sentra pangan seperti pasar induk sebagai penyediaan cadangan pangan serta penanganan dampakkrisis dengan menyiapkan cadangan anggaran untuk antisipasi keadaan darurat.

Di sisi lain, kami tengah memulai penanaman tanamanpengganti beras seperti sukun dan singkong termasuk meningkatkan ternak ayam petelur untuk pemenuhan gizi dan pemberdayaan masyarakat. Malahan kami ada penanaman cabai di lahan tersedia.

Masih seputar indeks pertumbuhan. Treatment seperti apayang disiapkan untuk pemulihan ekonomi agar terbebas atauminimal melewati krisis?

Pemahaman saya, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi, tak bisa dibantah UMKM menjadi pondasi penting penyelamat krisis. Begitu pun dengan Kota Bekasi, di masa apa yang disebut turbulensi, UMKM punya peran fundamental.

Apalagi pemerintah pusat sangat memudahkan UMKM padakonteks pinjaman tanpa agunan. Jadi sudah sepatutnya kami mendorong UMKM sebagai penggerak perekonomian dengan cara memberdayakan serta memastikan kemudahan akses permodalan, dana bergulir, pelatihan transformasi digital dan keterampilan lain hingga sertifikasi.

Layanan yang akan dikembangkan digitalisasi termasuk untuk peningkatan pendapatan. Sehingga layanan menjadi dinamis fungsional tidak terkukung oleh birokrasi. Tetapi birokrasi yang dinamis dan melayani.

Kami pun berencana menyiapkan infrastruktur pendukung seperti, Pusat Logistik Terpadu, Sentra UMKM dan Co Working Space (ruang kerja dengan fasilitas internet dan akses kekonsultan bisnis-red).

Wajib diinformasikan juga perihal pembentukan koperasi merah putih sebagai pilar pendorong pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Prosesnya sedang kita siapkan anggaran untuk pendaftaran ke notaris.

Sebagai abdi masyarakat, idealnya segala bentuk pelayanan publik sudah selayaknya mendapat perhatian khusus di tengah ketidakpuasan pada umumnya. Akan seperti apa nantinya bentuk layanan di bawah kepemimpinan bapak?

Baik masyarakat atau kami menginginkan pelayanan sempurna. Berangkat dari harapan sama, nantinya akan menginstruksikan seluruh organ perangkat daerah diminta melakukan penyederhanaan serta kecepatan dalam melakukan pelayanan publik salah satunya penambahan layanan di setiap kecamatan.

Kami memahami, ini soal kita hidup dalam kebiasaan. Bukan karena nyaman, tetapi takut kehilangan arah sehingga penting kiranya pemerintah akan fokus melakukan peningkatan kualitas SDM.

Bagaimana mengatasi soal keamanan dan ketertiban. Kota Bekasi kita ketahui masih rentan atas kasus-kasus kriminal seperti geng motor, tawuran hingga aksi premanisme?

Sejauh ini kami telah membentuk Satgas Antipremanisme dan melibatkan beberapa elemen masyarakat termasuk organisasi massa. Kini tinggal mengoptimalkan perannya dengan mengedepankan pola preventif.

Isu lingkungan hidup kerap dikaitkan perubahan iklim,pencemaran, kerusakan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, pembangunan berkelanjutan, sampah serta kesehatan. Pada konteks ini, banjir terseret di isu kompleks ini. Program seperti apa yang akan dibawa agar sejalan dengan program lain?

Terus terang ini menjadi salah satu concern saya sehingga terkesan menjadikan persoalan ini sebagai program unggulan. Seperti kita tahu, program satu taman setiap RW akan terus digenjot termasuk pengadaan ruang terbuka hijau (RTH). Di awal dilantik, saya membuka RTH di tengah pusat kota dan itu program saya di kepemimpinan sebelumnya.

April lalu, kami juga melakukan penanaman pohon untuk penghijauan di Medan Satria. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka peresmian Kebun Buah Bekasi Keren. Diharapkan tujuan dari kegiatan ini tercapai yakni, meningkatkan kualitaslingkungan dan kualitas hidup.

Kita juga melakukan pembuatan rumah terbuka hijau dengan memanfaatkan lahan yang kosong. Kita sudah punya 1 hektar kebun tanaman buah hasil sumbangan masyarakat. Pada saat pelantikan kita juga mewajibkan warga memberikan bunga asli bukan karangan bunga.

Sampah harus diselesaikan di hulu dengan optimalisasi tapi tetap persiapan PLTSA juga menjadi pilihan karena amanat kementrian. Lahan sudah tidak bisa open dumping tetapi dengan sanitary land fill.

Saya mau katakan, kegiatan ini menunjukkan komitmen saya pada persoalan meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan termasuk membangun sarana dan prasarana olahraga.

Pertanyaan pamungkas. Isu kesehatan kerap mendapat perhatian menyusul semakin banyaknya masyarakat membutuhkan pelayanan terutama pengobatan bebas biaya alias gratis. Tawaran seperti apa yang akan bapak terapkan setelah sebelumnya ada kartu sehat berbasik NIK?

Di program kesehatan kami saat kampanye yakni meningkatkan akses kesehatan terutama bagi masyarakat kurang mampu dengan mendorong PBI, termasuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Kami juga berencana mengembangkan fasilitas kesehatan lebih baik dan modern guna mencegah serta mengendalikan penyakit menular dan tidak menular. Paling tidak kami akan meningkatkan pelayanan dan kapasitas puskesmas menjadi RS tipe D dari 4 menjadi 12.

Tak kalah penting dan menjdi prioritas menyangkut kesehatan ibu dan anak dengan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak-anak.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *