Kota Bekasi – Hilangnya sejumlah pelat tembaga yang menjadi bagian penting dari Monumen Sejarah Kali Bekasi memicu kecaman dari kalangan sejarawan dan pegiat sejarah lokal.
Insiden pencurian tersebut dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai perjuangan dan patriotisme rakyat Bekasi.
Penggiat sejarah Bekasi, Ali Anwar, menyebut kejadian itu sebagai tindakan yang mencederai semangat sejarah perjuangan masyarakat.
“Ini amat memprihatinkan. Monumen itu adalah simbol perjuangan dan patriotisme masyarakat Bekasi,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Ali mengecam keras pelaku pencurian dan menyebut mereka sebagai pengkhianat rakyat Bekasi. Ia mendesak Pemerintah Kota Bekasi, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), untuk segera menindaklanjuti kasus ini.
“Pelakunya harus diburu, ditangkap, dan dihukum berat. Disparbud juga harus segera memasang CCTV serta menempatkan petugas keamanan di situs bersejarah,” tegasnya.
Kegagalan Kolektif
Di sisi lain, pengamat sejarah dan budaya lokal, Endra Kusnawan, menilai peristiwa ini sebagai kegagalan kolektif masyarakat dalam menjaga dan merawat warisan sejarah.
“Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Kita semua harus introspeksi diri,” katanya.
Menurut Endra, momentum ini harus dijadikan titik balik untuk membangkitkan kembali kepedulian masyarakat terhadap akar sejarah dan jati diri Kota Bekasi.
“Jangan sampai kita tercerabut dari sejarah oleh arus modernisasi yang kian kuat menghantam Bekasi,” pungkasnya.
Diketahui, Monumen Sejarah Kali Bekasi merupakan simbol perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajahan Jepang. Dibangun sejak 1991 dan diresmikan pada 1995, monumen ini menjadi salah satu situs penting yang menggambarkan identitas Bekasi sebagai Kota Patriot.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
