Kota Bekasi mencatat 4.167 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024, dengan angka kematian mencapai 26 orang. Kasus terbanyak terjadi pada periode Januari hingga April, yang merupakan puncak siklus DBD.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Fikri Firdaus, menjelaskan bahwa angka Incidence Rate (IR) DBD di Kota Bekasi masih dalam batas aman yaitu 0,6 persen, di bawah ambang batas maksimal 1 persen yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Meski demikian, tingkat kematian tetap menjadi perhatian. Banyak pasien yang meninggal karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan dalam kondisi kritis,” ujar Fikri, Senin (13/1/2025).
Penyebab Kematian
Sebanyak 26 korban meninggal dunia disebabkan oleh keterlambatan penanganan. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala DBD.
Untuk mencegah peningkatan kasus, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Masyarakat diharapkan segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan jika ada tanda-tanda DBD seperti demam tinggi, nyeri otot, dan bintik merah pada kulit,” kata dia.
Langkah Antisipasi di 2025
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan berencana meningkatkan edukasi PSN di lingkungan masyarakat. JUga akan ,emperkuat fasilitas kesehatan dalam penanganan pasien DBD dan pelaksanaan fogging di wilayah dengan kasus tinggi.
Awal tahun menjadi periode rawan untuk kasus DBD karena kondisi cuaca yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Masyarakat diharapkan berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan guna menekan angka kasus di tahun mendatang.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.