Bekasi  

Jawa Barat Pastikan Asrama Haji Bekasi Jadi RSD Covid-19

Suasana menjelang Asrama Haji Kota Bekasi dijadikan sebagai RSD, Rabu (13/1/2021). Foto: Gobekasi.id
Suasana menjelang Asrama Haji Kota Bekasi dijadikan sebagai RSD, Rabu (13/1/2021). Foto: (Ist)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan Asrama Haji Embarkasi Bekasi yang berada di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sebagai Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19.

Hanya saja, asrama haji tersebut akan digunakan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

Kepastian itu setelah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melakukan peninjauan langsung kesiapan Asrama Haji Bekasi.

”Hari ini saya meninjau kesiapan gedung asrama haji Bekasi untuk dijadikan tempat RSD khusus Covid-19,” kata Uu kepada wartawan saat meninjau Asrama Haji Bekasi di Kota Bekasi, Kamis (4/2/2021).

Setelah meninjau langsung, kata dia, asrama Haji Bekasi dinilainya sangat layak digunakan sebagai RSD Covid-19.

Sebab, asrama yang berada di jantung Kota Bekasi ini memang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Setiap kamar terdiri atas dua tempat tidur dengan ventilasi yang baik.

”Fasilitas sangat lengkap dan layak,” ujarnya.

Adapun, tiga gedung asrama Haji Bekasi yang akan digunakan sebagai pusat isolasi. Gedung Mina E yang terdiri dari 75 kamar dengan dua tempat tidur akan digunakan sebagai ruang isolasi.

Demikian juga dengan Gedung D yang terdiri atas 30 kamar tidur dengan dua tempat tidur. Jika ditotalkan, kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 mencapai 210 tempat tidur.

Sedangkan Gedung Mina C yang terdiri dari 40 kamar akan digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Dengan beroperasinya asrama Haji Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, keterisian rumah sakit rujukan di Kota Bekasi dapat menurun.

”Selain warga Bekasi, warga diluar Jawa Barat juga boleh dirawat disini,” ungkapnya.

Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi Dede Saiful Uyun mengatakan bahwa asrama Haji Bekasi sudah sangat siap dimanfaatkan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19.

Adapun fasilitas yang akan digunakan untuk penanganan COVID-19, sudah dipersiapkan sebaik mungkin, termasuk langkah sterilisasi.

”Sudah sangat siap digunakan menampung pasien Covid-19,” katanya.

Adapun kapasitasnya sebanyak 210 tempat tidur dari 105 kamar. Penyesuaian setiap kamar terdiri dua bed, juga ada cadangan (ekstra bed), ada tv, kulkas, kamar mandi di dalam, dan sudah steril, termasuk pendingin ruangan.

(APQ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *