Kepengurusan Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang diketuai Noery Isoandji Firman secara aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) telah berakhir, terhitung hari ini, Jumat (30/10/2020).
Seharusnya, sebelum di akhir massa jabatan, Ormas tertua di Jawa Barat tersebut sudah menyelenggarakan Kongres.
Persiapan Kongres sejatinya dapat dilakukan kepengurusan setalah adanya perpanjangan waktu massa jabatan hingga enam bulan belakangan ini.
Namun, nyatanya, amanat AD/ART AMS tak dijalankan oleh kepengursan lama dengan alih-alih terbentur dengan Pandemi Covid-19.
“Seharusnya sejak bulan September 2020 sudah dipersiapkan, dan Kongres Luar Biasa bisa diselenggarakan,” kata Sekretaris AMS Distrik Kota Bekasi, Aris Suheri, Jumat (30/10/2020).
Heri menilai, Pandemi Covid-19 hanya menjadi alasan kepengurusan lama. Ia juga menyebut bahwa kepengurusan lama AMS pusat telah melakukan hal-hal inkontitusional organisasi dengan melakukan Carakteker di beberapa distrik.
“Kami mempertanyakan legitimasi kepengurusan pusat AMS. Sebagai insan organisasi hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan menghancurkan organisasi yang luhur ini,” ujar Heri.
Secara tegas, Heri menekankan bahwa sejumlah distrik seperti Subang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi menilai bahwa hal ini menjadi sebuah preseden buruk kepengurusan organisasi tertua di Jawa Barat.
“Kami menghimbau kepada distrik-distrik lain untuk membuka mata bahwa legitimasi kepengurusan pusat sudah berakhir dan harus digelar kongres luar biasa demi terwujudnya legitimasi kepengurusan Pusat,” tegas dia.
Menurutnya, jika legitimasi tidak ada maka hal-hal yang terkait kebijakan organisasi tidak bisa dilakukan, karena secara tidak langsung kepengurusan pusat bubar.
“Kami distrik-distrik yang menghormati konstitusi di AMS siap berhadapan dengan jajaran kepengurusan Pusat untuk membedah tentang aturan konstitusi. Di organisasi manapun aturan tertinggi adalah kongres untuk menentukan siapa ketua umum berikutnya, bukan rapat pleno yang di pimpin oleh yang bersangkutan dan mengesahkan yang bersangkutan. Ini organisasi yang luhur di Jawa Barat, jangan sampai dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
(MYA)