Artis Dangdut Mila Rachmawati atau beken dikenal Mila Rosa saat ini sedang membidik kursi DPR RI melalui Partai Perindo.
Pelantun lagu berjudul “Cinta Kura Kura” ini mantap bergabung dengan Partai Perindo dan maju ke parlemen dengan menjadi caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VI nomor urut 3 meliputi Kota Bekasi dan Depok.
Mila mengaku mempunyai landasan kuat terjun dalam kancah politik di tahun 2019 ini. Menurutnya, bukan semata-mata mencari pundi-pundi uang, kedudukan, apalagi popularitas.
“Ada tiga tujuan yang membuat saya harus terjun dalam politik dan duduk di parlemen. Pertama soal kesejahteraan, pemdidikan dan kesehatan di Indonesia,” kata Mila saat berkunjung di kawasan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/4/2019) malam.
Soal kesejahteraan misalnya, Mila berkeinginan mengentaskan kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan di jalan atau aksi kriminalitas yang di dasari oleh faktor ekonomi.
Harga kebutuhan pokok yang meningkat tajam, namun tidak seimbang dengan kenaikan upah pekerja menurut Mila adalah salah satu contoh yang memaksa manusia bertindak di luar batas nalar.
“Saya sedikit tau permasalahan kesejahteraan. Tindakan kekerasan atau kriminalitas didominasi atas faktor ekonomi. Hal itu terjadi lantaran harga kebutuhan pokok meningkat tajam namun tidak seimbang dengan kenaikan upah pekerja, sehingga memaksa manusia bertindak di luar batas nalar,” katanya.
“Insyaallah jika saya terpilih akan di benahai, akan saya sempurnakan, akan saya lengkapi bagi yang belum lengkap. Intinya kebutuhan pokok tidak boleh naik. Jikapun naik harus berbarengan dengan kenaikan pendapatan pekerja,” katanya.
Kedua, masalah pendidikan yang kerap dikeluhkan banyak orang tua di Indonesia, khususnya wilayah Kota Bekasi dan Depok. Namun, dalam permasalahan pendidikan, Mila lebih menyoroti anak berkebutuhan khusus atau kaum disabilitas.
Jika diamanahkan menjadi wakil rakyat di kursi senayan, Mila memilih untuk memperjuangkan nasib para disabilitas yang rumit mendapatkan sekolah. Ia menginginkan agar negara menyetarai anak-anak disabilitas dengan anak normal lainnya di satu atap sekolah.
Menurut Mila, bukan hal yang sulit untuk menyetarakan anak disabilitas atau autisme dengan anak normal lainnya dalam satu atap sekolah. Terlebih, ia mengaku sudah berpengalaman mengasuh anak disabilitas di Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).
Disanah, Mila dipercaya mengajar dan mengasuh anak yang mengalami Tuna Rungu, Tuna Grahita dan Tuna Ganda.
“Banyak orangtua anak disabilitas yang mengeluh kepada saya tentang rumitnya mendapatkan sekolah. Mendapatkan sekolah negeri agar dapat gratis. Namun sekolah banyak menolak dengan berbagai macam alasan,” ujar dia.

Sejatinya, lanjutnya Mila, permasalahan itu dapat teratasi apabila DPR serius membahasnya dengan Kementrian Pendidikan.
“Jika saya terpilih, saya akan merancang undang-undang, menyusun anggaran dan mendidik Guru se-Indonesia agar dapat memahami cara kehidupan disabilitas. Saya akan bikin kerjasama dengan Mendikbud agar wajib menerima anak disabilitas tanpa ada perbedaan apapun, karena tidak semua orang tua anak disabilitas mempunyai rezeki yang sama hingga mampu menyekolahkan di swasta. Insyaallah jika saya terpilih, saya usahakan agar pendidikan gratis hingga perguruan tinggi,” tegas Mila.
Sementara target terakhir wanita yang aktif di organisasi Persatuan Artis, Penyanyi dan Pemusik Indonesia (PAPPRI) ini adalah membenahi masalah kesehatan secara kompleks.
Ia menyadari jika program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah cukup bagus di Indonesia. Hanya saja, Mila ingin menyempurnakan program nasional itu agar lebih memadai.
“Masalah kesehatan, program BPJS sangat bagus sekali. Dulu asuransi kesehatan ini hanya bisa dimiliki oleh orang mampu saja, sekarang sudah bisa dimiliki oleh seluruh masyarakat, tetapi ada satu hal kurang sempurna. Contohnya ada dokter praktik jam 11.00 WIB kendati kita antri setelah salat subuh, karena kalau tidak, tidak bisa berobat. Jika saya terpilih, BPJS yang sudah bagus akan saya sempurnakan, saya pangkas birokrasi yang berbelit,” ujar dia.
Mila menekankan, jika sudah saatnya parlemen di duduki oleh orang-orang yang jujur dan mau bekerja tanpa semata-mata mementingkan pribadi.
Disamping itu, Mila juga akan menerima jika tidak lolos dalam kontestasi politik lima tahunan ini. Menurutnya, masih banyak yang bisa ia perbuat di luar menjadi seorang anggota DPR.
“Motivasi saya satu, dengan apa yang saya miliki disisa hidup saya bisa berbuat banyak dengan masyarakat sekitar. Jikapun tidak lolos saya akan beraktifitas seperti biasanya, bukan berarti tidak dapat membantu masyarakat, saya akan berbuat dimana saja bisa dengan kemampuan dan apa yang saya miliki,” pungkasnya.