Proyek Lanjutan Tol Becakayu, Jalan Kalimalang Ditutup Hingga September 2019

Dinas Perhubungan Kota Bekasi kembali menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan KH Noer Ali Kalimalang, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Manajemen rekayasa lalu lintas ini dilakukan menyusul progres lanjutan pembangunan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) Seksi II-A ruas Jakasampurna-Ahmad Yani.

Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan mengatakan, pengalihan jalur diberlakukan bagi pengendara yang datang dari arah Bekasi menuju Jakarta, atau tepatnya dari Jalan Hasibuan menuju Jalan KH Noer Ali Kalimalang.

Pengendara yang awalnya dialihkan ke sisi selatan Jalan Kalimalang melalui Jembatan Metropolitan Mal, kini dialihkan ke sisi selatan Kalimalang lewat Jembatan Bekasi Cyber Park (BCP) yang ada di dekat di persimpangan lampu lalu lintas.

“Manajemen rekayasa lalu lintas dimulai hari ini sampai September 2019 mendatang,” kata Johan, Rabu (1/5/2019).

Johan mengatakan, ruas Jalan KH Noer Ali Kalimalang depan Metropolitan Mal arah Jakarta ditutup karena pelaksana proyek akan membangun delapan tiang konstruksi Tol Layang Becakayu.

Delapan tiang itu dibangun dari Jembatan Metropolitan Mal sampai persimpangan BCP.

“Karena ruas jalan ditutup, maka kendaraan yang datang dari Hasibuan menuju Kalimalang dialihkan ke Jembatan BCP untuk melintasi sisi selatan Kalimalang,” ungkapnya.

Menurut dia, sebetulnya penutupan ruas jalan ini merupakan tahap pertama.

Untuk tahap kedua, pihaknya akan menutup ruas Jalan Hasibuan yang mengarah ke Jakarta menyusul adanya pembangunan lintasan masuk/keluar tol (ramp on/ramp off) Becakayu di Jalan Veteran.

“Untuk penutupan tahap kedua ini akan kita lakukan setelah pelaksana proyek Tol Layang Becakayu membangun jalan di sisi selatan Kalimalang atau di dekat Mal Giant Bekasi,” katanya.

Tidak hanya minta dibuatkan jalan baru di samping Mal Giant Bekasi, pemerintah daerah juga minta dibuatkan jembatan di atas Kalimalang di dekat Mal Giant Bekasi.

Jembatan ini akan digunakan untuk mengalihkan pengendara ketika Jalan Hasibuan ditutup menuju Jakarta.

“Kalau jalan di sisi Giant sudah diperbaiki dan jembatan sudah dibangun, baru kita berani melakukan penutupan jalan setengah bagian di Jalan Hasibuan menuju Jakarta. Kalau tidak ada alternatif itu, bisa dipastikan lalu lintas bakal lumpuh di persimpangan MM,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menambahkan, tidak hanya merekayasa lalu lintas kendaran saja, tapi pihaknya juga melakukan perubahan terhadap fase lampu lalu lintas di sekitar lokasi.

Contohnya menambah fase lampu hijau di Simpang Jalan Ahmad Yani dari Kalimalang arah barat ke timur dari semula 40 detik menjadi 50 detik.

Perubahan jeda waktu ini juga diikuti tambahan satu lajur menjelang simpang Jalan Ahmad Yani guna meningkatkan kapasitas jalan dari arah Jakarta serta mengurangi antrean kendaraan sepanjang Kalimalang.

“Kita juga mengurangi fase lampu traffic light yang keluar Gerbang Tol Bekasi Barat guna menyeimbangkan arus lalin berdasarkan kepadatan lalin dari kaki-kaki simpang yang ada,” kata Yayan.

Tidak hanya itu, Jembatan Metropolitan Mal juga hanya digunakan sebagai lintasan putar balik kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Bekasi.

Sedangkan Jembatan Grand Metropolitan Mal digunakan sebagai lintasan putar balik kendaraan yang datang dari arah Bekasi menuju Jakarta.

(KUB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *