Status Pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama delapan bulan ini berdampak luas pada perekonomian masyarakat. Salah satu akibatnya adalah peningkatan angka kemiskinan di Kota Bekasi.
Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Sosial mencatat bahwa angka kemiskinan belakangan ini mengalami peningkatan. Bahkan, telah mencapai 37 persen.
Hal itu terlihat dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Ada kenaikan signifikan selama Pandemi Covid-19 atau pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
“DTKS 2019 jumlah warga yang masuk dalam kategori miskin sebanyak 106.138 kartu keluarga (KK). Sampai Agustus 2020 DTKS bertambah sebanyak 152.138 KK kalau dipersentasi ada penambahan sekitar 37 persen,” kata Kepala Bidang Penangulangan Masyarakat Miskin Dinsos Kota Bekasi Yeni Suharyani, Selasa (1/12/2020).
Yeni tak menampik bahwa pandemi Covid-19 terjadi bukan hanya sebagai ancaman kesehatan, tetapi telah berdampak pada masalah ekonomi masyarakat luas.
“Banyak kan orang dari luar Kota Bekasi datang mencari pekerjaan, sudah bikin KTP sini dan sekarang berhenti bekerja akibat Pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Karena demikian, Yeni juga mengajak kepada masyarakat Kota Bekasi untuk menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan imbauan pemerintah yaitu, memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun.
“Supaya ekonomi kita pulih, dan semua sektor dapat beraktivitas seperti biasa, yang saat ini tidak bekerja bisa bekerja, karena dampak dari menganggur itu bagi yang sudah berkeluarga menjadi pemicu meningkatnya angka kemiskinan,” imbuh dia.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi Asep Kadarisman menjelaskan bahwa ada beberapa kelompok kategori miskin yang dibagi menjadi empat yaitu, desil 1 sampai dengan 4. Setiap level pada desil tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat yang terdaftar sebagai desil 1 dikategorikan sangat miskin, desil 2 dikategorikan miskin, desil 3 digolongkan sebagai hampir miskin. Sedangkan desil 4 sebagai rentan miskin.
Apabila dirinci berdasarkan wilayah, Kecamatan Bekasi Utara menempati posisi terbanyak jumlah KK yang dikategorikan desil 1, dari 12 kecamatan se-Kota Bekasi.
“Jumlah desil 1 di Kecamatan Bekasi Utara tercatat sebanyak 8.951 KK. Kemudian yang kedua yakni Kecamatan Bekasi Timur dengan jumlah desil 1 sebanyak 7.649 KK,” kata dia.
Menduduki peringkat ketiga sebaran desil 1 berdasarkan DTKS Kota Bekasi 2020, yakni Kecamatan Bekasi Barat dengan jumlah 6.625 KK.
Kemudian, Kecamatan Jati Asih dengan jumlah desil 1 sebanyak 6.580 KK dan Kecamatan Bekasi Selatan sebanyak 4.974 KK. Sementara kecamatan dengan junlah desil 1 paling sedikit yaitu Kecamatan Bantar Gebang dengan jumlah 2.657 KK.
“Jumlah masyarakat miskin di Kota Bekasi mencapai 152.002 KK, dimana masyarakat yang dikategorikan terdaftar pada desil 1 mencapai 64.842 KK.
Sedangkan masyarakat yang dikategorikan desil 2 mencapai 17.288 KK. Sementara itu, jumlah masyarakat yang tergolong desil 3 mencapai 10.680 KK dan desil 4 mencapai 59.192 KK.
(MYA)