Peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi menjadi perhatian serius. Atas hal demikian, pemerintah daerah kembali melakukan refocusing anggaran penanganan Covid-19 pada tahun 2021 sebesar Rp158 miliar.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmadja mengatakan, refocusing anggaran sesuai aturan dari Pemerintah Pusat untuk penanganan pandemi Covid-19.
Eka mengaku sejatinya refocusing anggaran sendiri sudah dibahas pada Oktober 2020 saat RKPD. Saat pembahasan RKPD 2020, Bapelitbangda hanya menganggarkan untuk penanganan Covid-19 yang sudah di refocusing Rp158 miliar.
Anggaran itu sebenarnya difokuskan pada pelayanan kesehatan daerah melalui penyelenggaraan vaksinasi serta pemulihan ekonomi.
“Saat itu kondisi penyebaran virus corona sedang turun. Jadi kita fokuskan untuk vaksinasi serta pemulihan ekonomi. Tapi melihat ini bisa difokuskan untuk penanganan,” kata Eka, Jumat (25/6/2021).
Adapun untuk biaya tak terduga (BTT) atau untuk penanganan bencana dialokasi sebesar Rp 80 miliar yang diperuntukkan untuk penanganan bencana seperti banjir, longsor, kekeringan maupun Covid-19.
Data yang dihimpun hasil dari refocusing penanganan Covid-19 telah dialokasikan sebesar Rp 158 miliar dibagi untuk tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diantaranya, Dinas Kesehatan Rp113 miliar, RSUD Cibitung Rp31 miliar, dan BPBD Rp11,8 miliar.
Karena demikian, Eka berharap dengan adanya tambahan anggaran ini bisa memaksimalkan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi dan ekonomi bisa kembali pulih.
Sementara itu, Asisten Daerah I Sekretariat Daerah Pemkab Bekasi, Yana Suyatna menjelaskan, anggaran yang sudah dialokasikan itu sudah merupakan kebijakan Pemkab Bekasi, melalui intervensi anggaran untuk penanganan Covid 19.
Diharapkan anggaran itu dapat menangani atau penanggulangan pandemi Covid-19 yang angka kasusnya kembali meningkat.
“Jadi, selain mengalokasikan anggaran, kami juga mengajak pihak perusahaan berpartisipasi dalam penanganan Covid- 19,” imbuhnya.
Yana mengimbau agar warga terus menjalankan protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Intinya kita perketat lagi protokol kesehatan agar terhindar dari wabah corona,” tegasnya.
(MYA)