Ruang IGD RSUD Kota Bekasi Jadi Tempat Isolasi Covid-19

Pasien di tenda darurat IGD RSUD Kota Bekasi. Foto: Ist/Gobekasi.id
Pasien di tenda darurat IGD RSUD Kota Bekasi. Foto: Ist/Gobekasi.id

Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi beralihfungsi jadi tempat rawat inap isolasi pasien Covid-19.

Hal ini menyusul lonjakan kasus di wilayah Kota Bekasi. Adapun kapasitas tempat tidur di sana sebanyak 100. Namun baru beralihfungsi, ruang rawat inap itu telah sepenuhnya terisi.

“Saat ini kapasitas yang tersedia 365 bed tapi yang terisi sudah ada 368,” kata Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi, Jumat (25/6/2021).

Kusnanto menjelaskan, fungsi IGD rumah sakit saat ini dialihkan sementara di tenda darurat yang merupakan triase atau tempat identifikasi awal pasien.

Triase berguna untuk mengurai apakah pasien yang datang terindikasi Covid-19 atau tidak.

“Jadi ruang IGD yang ada sekarang kita jadikan sebagai ruang rawat inap Covid-19,” jelas Kusnanto.

Ia menerangkan, untuk pasien non-Covid-19, mereka disatukan dalam triase yang sama. Jika hasil identifikasi negatif mereka akan dibawa ke ruang rawat inap.

“Itupun jika ruang rawat inap masih tersedia, pasien harus tetap menunggu di dalam triase sampai menunggu ruangan yang kosong,” katanya.

Adapun triase atau tenda darurat sudah beroperasi selama dua hari terakhir, kondisinya saat ini juga sudah membeludak.

Pihak rumah sakit menyiapkan tiga tenda, di dalamnya didesain dapat menampung sebanyak 30 tempat tidur.

Tetapi karena membeludaknya pasien yang datang dan perlu mendapatkan penanganan, beberapa pasien terlihat menghampar tanpa tempat tidur.

Mereka hanya beralaskan tikar atau kasur lantai seadanya, bahkan lebih parah lagi mereka hanya dapat duduk di kursi roda sambil selang infus dan alat medis menempel ditubuhnya.

(ADV/YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *