Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyebut lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya tak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah, kepolisian, dan TNI.
Ia meminta agara seluruh elemen seperti organsiasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun perusahaan bergotong-royong dalam upaya penanganan virus corona
“Tentu saja dalam situasi ini tidak mudah, kita tidak bisa berjalan sendiri. Pemkab, Tenaga kesehatan, bapak Polisi dan TNI. Semua harus gotong royong bersama-sama,” katanya, Sabtu (26/6/2021).
Ia menyampaikan jika kasus harian Covid-19 di Kabupaten Bekasi sangat tinggi yaitu, mencapai 100 hingga 200 lebih kasus baru. Petugas pun saat ini kewalahan.
Untuk meminimalisir lonjakan pasien, pihaknya telah saat ini baru meningkatkan kapasitas kamar isolasi terpusat di tiga hotel, ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan rumah sakit swasta.
“Selain kita terus lakukan upaya testing, serta kegiatan vaksinasi massal guna mencegah penyebaran lebih luas lagi,” imbuh dia.
Poltisi Partai Golkar ini pun meminta kepada ormas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam mengedukasi warga agar patuh terhadap prokes.
Eka juga meminta perusahaan untuk membantu upaya penanganan Covid-19. Misalnya dengan menyediakan pangan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Menurut dia, saat ini etersediaan bahan pokok sangat penting untuk membantu penyembuhan pasien yang terpapar corona.
“Kami mengajak kepada perusahaan-perusahaan untuk berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan sembako bagi pasien Covid yang menjalani Isoman,” tuturnya.
Keterlibatan perusahaan dalam membantu pasien Covid-19 juga sangat penting, mengingat cukup banyak ditemui kluster dari perusahaan atau awal penularannya dari kepala keluarga yang bekerja di perusahaan atau pabrik.
“Kita tekankan kepada perusahaan untuk bertanggung jawab untuk mencukupi segala kebutuhan karyawannya yang sedang menjalani isoman,” tegasnya.
Eka menambahkan, setiap desa/kelurahan di Kabupaten Bekasi wajib membangun Posko Terpadu Covid-19. Digunakan pola gotong royong untuk membantu warga yang isolasi mandiri.
Selain, pihak desa diminta juga mengeluarkan anggaran dana desa untuk membantu penanganan Covid-19 dan untuk memenuhi kebutuhan para warga yang sedang isolaso mandiri.
“Diharapkan ini menjadi hal positif agar angka Covid-19 di Kabupaten Bekasi dapat ditekan diputus mata rantainya,” paparnya.
Eka meminta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
(ZMM)