Bekasi  

Jelang Nataru, Masyarakat Bekasi Diimbau Perketat Prokes

Perawat Suspect Corona asal Kabupaten Bekasi Meninggal
Ilustrasi penyampaian atau imbauan terkait wabah virus corona

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Warga Bekasi diimbau terus menaati protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru ).

Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Anthony D Tulak mengatakan prokes ketat perlu diterapkan saat liburan Nataru. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 masih dimungkinkan terjadi.

“Pandemi Covid-19 belum dicabut oleh WHO ya, artinya seluruh dunia masih tetap bisa terancam oleh wabah ini, bisa terjadi wabah atau gelombang berikutnya kalau satu apabila prokes diabaikan, kedua, masyarakat tidak divaksin,” ujarnya Minggu (20/12/2021).

Dia mengatakan hal ini berkaca pada tahun sebelumnya, yakni kasus Covid-19 meningkat setelah libur panjang. Maka itu, prokes merupakan kewajiban yang harus dijalankan masyarakat.

“Akhir tahun ini memang hal itu yang harus dijaga betul, yaitu bagaimana sebisa mungkin menghindari kerumunan kerumunan. Yang paling utama adalah prokes,” tuturnya.

Meski tidak diharapkan, antisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dilakukan lebih matang. Mulai sumber daya manusia hingga fasilitas kesehatan, dan rumah sakit pun telah disiapkan.

“Kita melakukan perawatan yang luar biasa pada waktu gelombamg pada Juni, Juli dan Agustus. Jadi, peralatan dan kesiapan kita sudah punya kalau misalnya terjadi gelombang ketiga, tapi jangan sampai terjadi,” pungkasnya.

Ia mengimbau agar masyarakat melakukan penguatan terhadap penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan pendekatan dengan pendekatan 5M. Penguatan 5M juga diikuti dengan penguata 3T dalam melakukan optimalisasi pencegan penyebaran virus Covid-19 di Hari Raya Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 di Kota Bekasi.

 

(Mochamad Yacub Ardiansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *