Nurul Sumarheni Kuasai Debat Publik Kedua Pilkada Kota Bekasi 2024

Debat Publik Kedua Pilkada Kota Bekasi disiarkan langsung oleh TV One.
Debat Publik Kedua Pilkada Kota Bekasi disiarkan langsung oleh TV One.

Dalam debat publik kedua yang digelar pada Jumat (22/11/2024), Nurul Sumarheni, calon wakil wali kota Bekasi, berhasil menunjukkan penguasaan materi yang mendalam dan visi yang inklusif untuk memajukan Kota Bekasi.

Tema debat kali ini adalah “Mewujudkan Kota Bekasi yang Sehat, Aman, Nyaman, dan Terbukanya Akses Lapangan Kerja.”

Nurul memberikan banyak jawaban tajam tanpa teks book dari berbagai isu penting, mulai dari inklusifitas bagi penyandang disabilitas, kesejahteraan guru, pengelolaan sampah, keamanan dan korupsi.

Inklusifitas Bagi Penyandang Disabilitas

Saat ditanya mengenai kebijakan untuk meningkatkan inklusifitas penyandang disabilitas, Nurul menegaskan bahwa inklusifitas harus dimulai dari perencanaan program dan anggaran yang melibatkan partisipasi publik, termasuk penyandang disabilitas itu sendiri.

Menurutnya, kebijakan yang ramah disabilitas harus mencakup aksesibilitas yang lebih luas dalam pendidikan.

“Para penyandang disabilitas tidak boleh diisolasi dalam sekolah-sekolah khusus. Sebaliknya, sekolah-sekolah umum harus menerima mereka, dengan menyediakan ruang dan fasilitas yang mendukung sehingga kita orang – orang yang dalam tanda kutip ini, ebel, itu bisa membantu saudara – saudara kita yang difabel,” ujar Nurul, yang juga mendorong pelatihan bagi pengajar agar dapat memberikan edukasi yang inklusif.

Masalah Tenaga Pendidik di Kota Bekasi

Dalam pertanyaan panelis, kesejahteraan guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu faktor mendukung terciptanya kualitas pendidikan, saat ini hampir 50 persen guru di Kota Bekasi masih berstatus GTK kontrak dengan penghasilan dibawah UMK.

Menurut Nurul, pemerintahan kedepan dilain meningkatkan kesejahteraan guru, juga perlu adanya peningkatan jumlah tenaga pendidik di semua lembaga Pendidikan yang membutuhkan.

Nurul menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang saat ini sebagian besar berstatus kontrak dengan penghasilan di bawah UMK Kota Bekasi.

Nurul menekankan pentingnya peningkatan honorarium bagi tenaga pendidik, serta penambahan jumlah guru di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja guru dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas diri.

“Di masa depan, kami akan meningkatkan kesejahteraan guru dengan memperbaiki honorarium mereka, sepanjang itu merupakan kewenangan Pemerintah Kota Bekasi. Kami juga akan memperbanyak jumlah guru, agar mereka bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan,” kata Nurul.

Keamanan dan Penanggulangan Kejahatan Jalanan

Terkait dengan keamanan, Nurul menyarankan kolaborasi antara pemerintah dan kepolisian dalam mengatasi kejahatan jalanan. Ia mendukung penggunaan CCTV yang terintegrasi di titik-titik rawan kejahatan, serta penataan kawasan permukiman yang lebih berkeadilan.

Namun, ia juga menekankan bahwa masalah kejahatan tidak hanya bisa diselesaikan dengan pengawasan teknologi, tetapi juga harus ada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tindakan kejahatan kerap terjadi dikarenakan masalah ekonomi masyarakat. Banyak manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya, memeras darah rakyat jelata.

“Saya fikir semua yang terjadi di masyarakat ini juga harus bisa kita carikan solusinya. Premanisme yang terjadi di masyarakat salah satunya akibat dari rendahnya tingkat kesejahteraan, maka ini akan terkait juga dengan harusnya dibuka lapangan – lapangan kerja baru,” ujar Nurul, menanggapi pernyataan paslon lainnya yang mengusulkan pemasangan CCTV untuk kasus ini

Menurutnya, kesejahteraan bagi masyarakat akan menciptakan kenyamanan hidup di Kota Bekasi. Penegakan hukum yang seadil – adilnya juga bisa menekan perilaku kejahatan manusia.

Aglomerasi dan Pengelolaan Sampah di Kota Bekasi

Menghadapi aglomerasi, tantangan pengelolaan sampah, terutama di Bantargebang, menjadi lemparan pertanyaan kepada Nurul.

“Apakah Kota Bekasi masuk dalam Kawasan agolerasi ataupun tidak, kita harus tetap memperbaiki cara kita mengelola sampah, sampah tidak boleh dikelola dengan cara konvesional, dikumpulkan lalu dibawa ke tempat pembuangan akhir, itu tidak akan pernah cukup, seluas apapun lahan yang disediakan,” kata Nurul.

Eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi ini mengusulkan pengelolaan sampah berbasis lingkungan.

Ia menekankan bahwa sampah harus dikelola oleh masing-masing produsen sampah, seperti rumah tangga dan pasar, agar tidak hanya mengandalkan tempat pembuangan akhir yang terbatas.

“Apalagi ketika nanti sudah berlaku Kawasan aglomerasi, maka sebenarnya undang – undang nomor 2 tahun 2024 itu akan menjadi payung hukum bagi Kota Bekasi untuk kemudian bisa melakukan penataan atau penyelesaian masalah sampah secara terintegrasi dan singkron dengan kawasan lain,” ujar Nurul.

Daerah aglomerasi seperti Kota Bekasi dan DKI Jakarta misalnya, harus melakukan perundingan ulang dalam mengatasi masalah sampahnya sendiri.

“Walaupun lahan di Bantargebang itu dimiliki Pemprov DKI Jakarta, tetapi kita punya hak untuk mengijinkan atau tidak (pembuangan sampah DKI ke Kota Bekasi),” ucap dia.

Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

Mengenai kesehatan, Nurul menyatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Ia mengusulkan program promosi gaya hidup sehat yang dimulai dari aparatur pemerintah, serta penyediaan layanan medical check-up untuk kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit, seperti mereka yang memiliki komorbid.

Hal ini dianggap penting untuk mendeteksi dan mencegah penyakit kronis sejak dini.

“Saya fikir juga bisa menjadi program yang akan dilakukan oleh siapapun nanti, dan kami nanti misalnya diberi Amanah oleh allah pasti akan melakukan apa yang kami sudah programkan,” ujar dia.

Pemerintahan yang Bersih dan Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan

Dalam penutupan debat, Nurul menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya memilih pemimpin yang bersih dari korupsi dan berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemimpin yang baik harus mampu menciptakan masyarakat yang baik pula.

“Seorang pemimpin yang buruk akan melahirkan masyarakat yang buruk, pemimpin yang buruk akan menciptakan masyarakat yang lebih buruk lagi, pemimpin yang buruk akan memelihara kebodohan dan ketidakberdayaan masyarakatnya. Karena itulah alat untuk dia melanggengkan kekuasaan dan menyalahgunakan kekuasannya,” seloroh Aktivis Perempuan Korps HMI ini.

Ia juga menekankan bahwa kesetaraan gender menjadi salah satu prioritasnya, dengan berkomitmen untuk meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas hidup perempuan di Kota Bekasi.

“Saya perempuan, saya mengerti perempuan, saya bersama dengan Pak Uu Saiful Mikdar akan mengangkat derajat harkat martabat dan kualitas hidup perempuan di Kota Bekasi, sehingga tidak kalah kualitasnya dengan harkat martabat dan derajat hidup laki – laki,” kata Nurul.

Debat ini mencerminkan visi Nurul dan paslon lainnya untuk menciptakan Kota Bekasi yang lebih inklusif, sejahtera, dan aman.

Dengan fokus pada pendidikan, kesejahteraan sosial, serta kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, debat ini menjadi ajang penting bagi warga Bekasi untuk melihat lebih jelas bagaimana para calon akan memimpin Kota Bekasi ke depan.

Siapa Nurul Sumarheni?

Tinggal dan besar di Bekasi, ia mengenyam pendidikan sejak dasar hingga menengah di Bekasi dan aktif dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) semasa kuliah dan Pada 1997-1998, ia menjabat sebagai Ketua Umum Cabang Karawang Bekasi. Setelah lulus kuliah, ia masih aktif berorganisasi di Korps Alumni HMI (KAHMI) dan pernah menjabat sebagai presidum.

Mengawali karier sebagai anggota KPU Kota Bekasi pada tahun 2013 sampai 2023. Tercatat Nurul Sumarheni selama 10 tahun mengemban amanah di KPU Kota Bekasi, pada tahun 2018 ia terpilih menjadi Ketua KPU Kota Bekasi hingga akhir jabatan.

November 2023 dipercaya untuk mengisi posisi General Manager PT. Sinergi Patriot Bekasi salah satu BUMD Kota Bekasi yang mengurusi gas bumi dan niaga gas hilir.

Nurul Sumarheni maju sebagai calon wakil walikota Bekasi Tahun 2024 dan menyatakan pengunduran dirinya Sebagai General Manager PT Sinergi Patriot Bekasi.

Banyak kalangan dari elit partai mengusung agar Nurul Sumarheni mencalonkan diri untuk maju dalam Pilkada kota Bekasi 2024 yang dipasangkan dengan Uu Saeful Mikdar.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *