Bekasi  

Kronologis Pemuda Asal Bekasi Pergi ke Kamboja hingga Berakhir Tewas Dianiaya

Subhyantoro, adik dari almarhum Ikhwan, menunjukan kenangan foto almarhum, Kamis (17/4/2025). Foto: Benny/Gobekasi.id
Subhyantoro, adik dari almarhum Ikhwan, menunjukan kenangan foto almarhum, Kamis (17/4/2025). Foto: Benny/Gobekasi.id

Seorang pria bernama Ikhwan Sahab (27) dilaporkan tewas karena diduga disiksa oleh perusahaan penipuan atau scam company di wilayah Kamboja.

Adik Ikhwan yakni Subyantoro (23) bercerita, pihak keluarga dilaporkan bahwa Ikhwan telah tewas oleh KBRI Kamboja pada 14 April 2025.

Dalam laporan yang berhasil diterima keluarga oleh RS Kratie Provinsial Hospital Kamboja, kakaknya mengalami luka di hampir sekujur tubuhnya.

“Di mata itu lebam, terus di tangan banyak luka. Di kaki, badan dan di belakang bokong itu kayak luka terbakar, luka melepuh. Terus di bagian kepala dia pendarahan otak,” tutur Subyan kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).

Subyan menjelaskan, kronologi kepergian kakaknya dimulai pada Februari 2024. Kala itu, korban meminta izin kepada keluarga untuk bekerja di Kamboja.

Korban sempat beralasan bahwa kepergiannya itu karena ada mutasi pekerjaan.

Mulanya, proses komunikasi berjalan lancar selama kurang lebih 6 bulan. Keluarga juga tidak pernah menerima informasi mencurigakan dari korban.

Namun, seiring berjalannya waktu, keluarga dimintai uang Rp 60 juta untuk biaya pemulangan dari atasan korban.

“Dia minta uang tebusan sekitar Rp 60 juta untuk biaya pemulangan. Saya curiga, saya bilang ke mama saya jangan ditransfer, apalagi transfer ke rekening kakak saya. Itu kalau ada sesuatu, kami enggak bisa lacak,” tutur dia.

Pihak keluarga lantas menolak memberikan uang yang dimintai tersebut. Setelahnya, korban lalu mengatakan bahwa ia dipindahtempatkan.

“Itu (pindah tempat) awal tagun Januari, itu sudah enggak beres. Dia jarang video call, cuma telepon-telepon, video call jarang,” ucap Subyan.

Setelah jarang menerima kabar, keluarga lalu mendapat informasi bahwa Ikhwan dirawat di rumah sakit.

Korban juga dilaporkan koma selama dua hari atau tepatnya sejak tanggal 28 Maret 2025.

Dalam perjalanannya selama di Kamboja, Ikhwan sempat bercerita bahwa dirinya memang kerap disiksa.

Penyiksaan itu terjadi jika korban tidak memenuhi target ketika bekerja dan akan dilakukan langsung oleh atasannya.

“Dia (korban) bilang enggak omzet, enggak dapat target. Terus dia ditarik ke dalam ruangan, terus dipukul, ditendang, disetrum. Enggak berhenti itu disetrum,” tutur dia.

Adapun hingga kini, jenazah Ikhwan masih berada di Kamboja. Keluarga menyatakan sudah bersurat ke KBRI di Kamboja agar dimakamkan secara Islam di sana.

“Sudah sepakat untuk dimakamkan di sana karena masalah biaya terus prosesnya itu banyak, memakan waktu. Keluarga sudah enggak kuat, enggak tega lihat jenazah terlantar di sana,” pungkas dia.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *