Kota Bekasi — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi akan melakukan penggabungan (merger) terhadap sekitar 50 Sekolah Dasar (SD) negeri yang dinilai tidak efisien secara operasional. Proses ini ditargetkan rampung sebelum batas waktu pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Tahun Ajaran 2025/2026, yaitu pada Agustus 2025.
Langkah ini diambil menyusul temuan adanya sejumlah sekolah yang berdiri dalam satu lingkungan dengan jumlah siswa yang minim.
“Supaya pengelolaan pendidikan itu berjalan lebih efektif dan efisien. Karena dalam satu hamparan itu ada dua sekolah,” ujar Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, Senin (26/5/2025).
Dampak Perubahan Demografi dan Pilihan Orang Tua
Penggabungan sekolah ini juga dilatarbelakangi oleh perubahan demografi di beberapa kawasan, terutama perumahan lama, di mana jumlah anak usia SD mengalami penurunan. Salah satu faktornya adalah generasi kedua yang sudah menikah memilih tinggal di tempat lain.
Selain itu, munculnya preferensi orang tua terhadap sekolah swasta berbasis agama juga menyebabkan penurunan jumlah murid di SD negeri.
“Ini masih berproses. Kita sosialisasikan dulu kepada sekolah dan orang tua. Masih membutuhkan waktu,” imbuh Warsim.
Kriteria Merger: Sekolah Dekat Lokasi dan Murid
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Bekasi, Marwah Zaitun, menjelaskan bahwa sekolah yang masuk kriteria merger adalah yang berada dalam satu lingkungan dan memiliki jumlah siswa kurang dari 200 orang.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, efektivitas pemanfaatan sarana-prasarana, dan pemerataan tenaga pendidik, terutama guru bidang studi yang terbatas jumlahnya.
“Seperti guru agama, olahraga, atau tata usaha—jumlahnya bisa terlalu banyak dalam dua sekolah kecil. Dengan digabung, distribusi bisa lebih efisien,” kata Marwah.
Emosi dan Kenyamanan Orang Tua Jadi Tantangan
Marwah mengakui bahwa selama proses perencanaan belum ada hambatan serius. Namun, tantangan bisa muncul dari keterikatan emosional orang tua terhadap sekolah, seperti karena faktor sejarah, kenyamanan, atau prestasi sekolah.
Meski begitu, ia optimistis bahwa setelah merger, pemanfaatan fasilitas sekolah seperti ruang kelas dan halaman akan lebih maksimal.
“Kalau tadinya halaman kecil dan harus dipakai bergantian, setelah digabung bisa lebih optimal,” jelasnya.
Proses Merger Berjalan Bertahap
Hingga kini, Disdik masih melakukan verifikasi akhir terhadap puluhan sekolah yang masuk rencana merger. Jumlah akhir sekolah setelah penggabungan belum ditentukan.
“Tahapan kemungkinan berjalan tiga bulan sampai rampung. Kita berharap Agustus selesai, kembali lagi bagaimana nantinya kondisi di lapangan,” pungkas Marwah.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.