Kota Bekasi – Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Nuryadi Darmawan, menyesalkan keras aksi pencurian dan perusakan pelat tembaga pada Monumen Perjuangan Kali Bekasi.
Ia mendesak Pemerintah Kota Bekasi segera melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian dan meminta tindakan tegas terhadap para pelaku.
“Ini ironis. Situs perjuangan yang seharusnya menjadi sumber edukasi justru rusak karena tidak terawat. Tangkap pelakunya segera,” tegas Nuryadi, Jumat (20/6/2025).
Menurut politisi yang akrab disapa Bangkosi itu, monumen dan situs sejarah lainnya adalah warisan perjuangan rakyat Bekasi yang harus dijaga dan dilestarikan.
Ia menyayangkan kurangnya perhatian dan pengamanan dari pihak pemerintah terhadap benda-benda cagar budaya tersebut.
“Situs-situs sejarah ini adalah aset bangsa. Kalau tidak dirawat, ya akhirnya seperti ini—dirusak, dicuri. Pemkot Bekasi harus segera bertindak,” ujarnya.
DPRD Siap Panggil Disparbud
Nuryadi menegaskan, jika Pemkot Bekasi tidak segera melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, DPRD akan memanggil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta instansi terkait untuk meminta pertanggungjawaban.
“Kalau tidak ada tindakan resmi dari Wali Kota, kami DPRD yang akan ambil langkah memanggil Disparbud. Ini pelecehan terhadap sejarah dan perjuangan rakyat Bekasi,” kata Nuryadi.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Bekasi untuk bersama-sama menjaga situs sejarah dan warisan budaya di Kota Patriot tersebut.
“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Ini tanggung jawab bersama. Generasi muda harus tahu dan menghargai sejarahnya,” pungkasnya.
Monumen Bersejarah Tak Terawat
Diketahui, sedikitnya sepuluh pelat tembaga yang merupakan bagian dari Monumen Perjuangan Kali Bekasi dilaporkan hilang dicuri.
Monumen yang berdiri di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bekasi melawan tentara Jepang pada masa revolusi kemerdekaan, dan diresmikan pada 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Raden Nana Nuriana.
Tak hanya monumen, kondisi kepala Jembatan Kali Bekasi—peninggalan era kolonial Belanda tahun 1888—juga tampak kumuh dan dipenuhi sampah, memperlihatkan kurangnya perawatan kawasan bersejarah tersebut.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
