Bekasi  

Tri Adhianto Tegaskan Kasus Ratih Bukan Malapraktik: Tapi Pemerintah Tetap Hadir Beri Perhatian Penuh

Kota Bekasi - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengunjungi kediaman Ratih Raynada (30), warga Kecamatan Mustika Jaya, yang diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi caesar di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi pada September 2024 lalu.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengunjungi kediaman Ratih Raynada (30), warga Kecamatan Mustika Jaya, yang diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi caesar di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi pada September 2024 lalu.

Kota Bekasi — Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menegaskan bahwa kasus kelumpuhan yang dialami Ratih Raynada (30), warga Kecamatan Mustika Jaya, bukan disebabkan oleh malapraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (RSUD CAM) sebagaimana ramai diberitakan.

Hal ini disampaikan usai Tri melakukan kunjungan langsung ke rumah Ratih dan berkoordinasi dengan jajaran rumah sakit serta tim medis yang menangani pasien tersebut.

“Kasus ini sudah ditangani berbagai dokter spesialis, mulai dari obgyn, anestesi, neurologi, paru, hingga bedah saraf. Kami audit langsung, dan hasilnya tidak ditemukan kelalaian,” ujar Tri.

Ratih Diduga Derita TBC Tulang, Bukan Efek Operasi

Direktur RSUD CAM Kusnanto menjelaskan bahwa Ratih datang dalam kondisi darurat pada usia kehamilan 36 minggu dengan posisi bayi letak lintang dan air ketuban sudah keluar. Operasi caesar darurat menjadi satu-satunya jalan penyelamatan ibu dan bayi.

“Penanganan sudah sesuai standar. Kelumpuhan muncul beberapa bulan setelah operasi. Setelah pemeriksaan lanjutan, Ratih didiagnosis mengidap TBC tulang yang menyerang area leher hingga panggul,” ungkap Kusnanto.

Pemkot Bekasi Tanggung Biaya Pendidikan Anak Ratih

Meski membantah adanya malapraktik, Tri Adhianto memastikan Pemkot Bekasi tetap hadir memberi perhatian dan bantuan kepada keluarga Ratih. Salah satunya, pemerintah akan menanggung penuh biaya pendidikan keempat anaknya yang sempat putus sekolah.

“Kami tidak hanya hadir untuk meluruskan informasi, tapi juga untuk memberi solusi. Pendidikan anak-anak Ibu Ratih akan kami tanggung hingga selesai,” tegasnya.

Bantuan Rutilahu dan Imbauan untuk Suami Ratih

Selain bantuan pendidikan, Pemkot juga akan memperbaiki tempat tinggal Ratih melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Rumah tersebut saat ini dihuni oleh tiga kepala keluarga dan dinilai tidak memenuhi standar kelayakan.

Tri juga menyampaikan harapan agar suami Ratih kembali dan bertanggung jawab terhadap keluarganya yang kini tengah menghadapi masa sulit.

“Kami berharap suaminya kembali dan ikut membangun keluarga ini. Figur seorang ayah tetap penting dalam mendampingi anak-anak,” ucapnya.

Apresiasi untuk Tim Medis

Tri Adhianto turut menyampaikan apresiasinya kepada tim dokter RSUD CAM yang telah menangani kasus Ratih secara cepat dan tepat.

“Para dokter telah berusaha menyelamatkan dua nyawa sekaligus. Kita harus menghargai dedikasi dan kerja keras mereka di tengah situasi genting,” katanya.

Meski Pemkot Bekasi menyatakan tidak ditemukan unsur malapraktik dalam kasus Ratih, pemerintah tetap memberikan komitmen penuh terhadap pemulihan sosial dan ekonomi keluarga korban, serta menjadikan kasus ini sebagai momentum perbaikan pelayanan publik di sektor kesehatan.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *