Bekasi  

Miris! Tiga Sekolah di Bekasi Terlunta karena Proyek Tol, Relokasi Harus Ulang dari Nol

Kabupaten Bekasi - SDN Burangkeng 04 ditengah pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.
SDN Burangkeng 04 ditengah pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.

Kabupaten Bekasi — Harapan tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, untuk segera direlokasi dari lokasi proyek Jalan Tol Jakarta–Cikampek (Japek) Selatan II tampaknya masih jauh dari kenyataan.

Setelah bertahun-tahun menunggu, proses relokasi SDN Burangkeng 03, SDN Burangkeng 04, dan SDN Ciledug 03 kini harus dimulai lagi dari awal.

Keterlambatan itu terjadi karena Pemkab Bekasi melalui Dinas Pendidikan baru saja membentuk tim relokasi baru yang akan menjadi satu komando dalam koordinasi lintas instansi — mulai dari pemerintah desa, sejumlah OPD, hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi.

Kepala SDN Burangkeng 04, Ace Komarudin, mengaku kecewa karena seluruh proses sebelumnya — mulai dari survei hingga validasi lahan — ternyata tidak bisa digunakan.

“Sudah ada tim yang menilai kelayakan lahan, mulai dari potensi banjir, longsor, dan sebagainya. Semua sudah dilaporkan. Tapi ternyata kemarin itu belum terbentuk tim resmi, jadi proses sebelumnya tidak bisa dilanjutkan,” ungkap Ace, Senin (27/10/2025).

Kini pihak sekolah diminta mengajukan ulang tiga alternatif lahan pengganti seluas minimal 3.000 meter persegi, dengan batas waktu hingga 5 November 2025.

“Kami sudah siapkan tiga lokasi lahan pengganti, semuanya di atas 3.000 meter. Harapan kami, tim ini segera bekerja agar gedung baru cepat dibangun. Anak-anak sudah tidak nyaman belajar di tempat sekarang,” tambahnya.

Situasi serupa juga dialami SDN Ciledug 03. Menurut Omad Hanafi, komite sekolah, pengajuan tiga lokasi pengganti sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, namun tak kunjung ada tindak lanjut.

“Kami dulu sudah ajukan tiga lokasi dan ikut beberapa rapat. Tapi tidak ada kabar. Sekarang diminta lagi untuk usulkan ulang, ya kami sedang pikirkan apakah lahan lama bisa diperluas atau cari lokasi baru,” ujar Omad.

Sementara itu, dari pihak BPN Kabupaten Bekasi, Undang, selaku Koordinator Substansi Pengembangan Pertanahan, membenarkan bahwa tim baru relokasi memang baru dibentuk.

“Hasil rapat hari ini adalah pembentukan panitia terkait lahan relokasi pengganti dan bidang-bidang tanah yang akan menjadi wacana relokasi,” ujarnya singkat.

Namun saat ditanya soal proses validasi sebelumnya, Undang enggan berkomentar lebih jauh.

“Saya belum punya kewenangan untuk menyampaikan hal itu, harus izin dulu ke pimpinan,” katanya.

Dengan dimulainya proses dari awal, relokasi ketiga SD tersebut dipastikan akan memakan waktu lebih lama. Akibatnya, aktivitas belajar siswa yang sekolahnya berdekatan dengan proyek jalan tol terus terganggu oleh kebisingan, debu, dan keterbatasan ruang kelas.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *