Kota Bekasi dapat Bantuan Penangan Covid dari IOM Setelah Rapid Test 136 Migran Asal Empat Negara

  • Bagikan
Kota Bekasi dapat Bantuan Penangan Covid dari IOM Setelah Rapid Test 136 Migran Asal Empat Negara
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Deputi Chief Of Mission Yasar Ogul saat melakukan penandatanganan penyerahan dan penerimaan bantuan alat medis penanganan Covid-19 dari Internasional Organisasi untuk Migrasi (IOM)  

Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan bantuan untuk penanganan Covid-19 dari Internasional Organisasi untuk Migrasi (IOM). Penyerahan bantuan dilakukan oleh Yasar Ogul selaku Deputi Cief Of Mission kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (19/8/2020).

Deputi Chief Of Mission, Yasar Ogul menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan itu berupa perlengkapan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia khususnya Kota Bekasi. Pemberian bantuan ini atas koordinasi antara IOM dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Masker bedah sebanyak 1000 pcs, masker N95 400 pcs, sarung tangan non steril 50 pcs, hand sanitizer 50 liter, face shield 9 pcs, hazmat sekali pakai 40 pcs, google glass 9 pcs, sepatu boot 9 pcs, dan sarung tangan panjang 9 pcs,” ungkap Yasar kepada wartawan.

Menurut Yasar, IOM mengapresiasi Pemerintah Kota Bekasi lantaran telah membantu penanganan Covid-19 kepada 136 migran asal empat negara yaitu, Afghanistan, Pakistan, Somalia dan Sudan pada periode bulan Juli 2020 lalu. Pemkot Bekasi juga memberikan perhatian dengan memberikan Sembako kepada para imigran yang mengungsi di wilayah Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

“Atas nama IOM saya mengucapkan terima kasih kepada bapak walikota atas dukungan dan kerjasamanya yang terus berlanjut serta menyambut para migran di daerah. Meski Indonesia bukan negara penandatangan, upayanya menuju penyelesaian masalah pengungsi dan migran diakui dan dipuji di kalangan internasional,” ungkap Yasar.

Yasar melanjutkan, kini IOM telah memenuhi kebutuhan para migran untuk beraktivitas di tengah wabah Covid-19 di pengungsian. Kebutuhan itu dipenuhi sesuai dengan standar protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.

“Imbauan dari pemerintah daerah (Kota Bekasi) juga sudah kami sampaikan kepada para migran untuk tetap berada di pengungsian dan tidak keluar kecuali ada hal penting jika memang untuk keluar,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh IOM kepada pemerintah daerah. Menurut dia, upaya pemerintah dalam meminimalisir atau memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah komitmen bersama.

“Dan nantinya (bantuan perlengkapan medis) akan didistribusikan ke rumah sakit tipe B maupun tipe D dan Puskesmas yang ada di Kota Bekasi. Semoga hubungan baik ini tetap berjalan semakin baik,” singkat Rahmat.

(SHY)

  • Bagikan