Pemungutan suara pada 17 April 2019 tinggal dua minggu lagi. Di tengah kampanye terbuka kubu Jokowi-Maruf Amin, tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin kembali diedarkan.
Ratusan cetakan tabloid itu tampak dibagikan kepada para peserta kampanye relawan Jokowi-Maruf di perumahan dan pemukiman sekitar Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sekitar 1.000 peserta acara yang berkumpul di Lapangan Perumahan Kemang Pratama Bekasi menerima dan membaca tabloid yang diterbitkan sejak 2014 itu.
Namun berbeda dibanding 2014 yang bentuknya tabloid, kali ini lebih mirip seperti buletin. Ada bulatan khusus menyebutkan “Pelopor Tabloid Mini. Edisi Khusus untuk Simpatisan Capres 01”.
Di bagian sampul, foto sejumlah kiai dan ulama seperti Ustaz Yusuf Mansyur, Habib Luthfi Bin Yahya, dipajang. Gambar terbesar adalah KH Maimun Zubair. Ada judul “Fatwa 9 Kiai, Pilih Pemimpin yang Keluarganya Bisa Diteladani”.
Di pojok kanan atas, tampak foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ada tulisan “Budaya Muslimat itu Tawadhu”.
Di kotak redaksi, disebut penerbitnya adalah Komunitas Media Mandiri, dengan Produser Mastreng. Penanggung Jawab Ahmad Zubairin dan Budi Santoso sebagai pimpinan redaksi. Ada sejumlah nama di dewan redaksi termasuk Ahmad Zubairi, Sultonul Hadi, dan ES Danar Pangeran. Kantornya disebut di Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur.
Ada sejumlah judul artikel. Substansinya kebanyakan adalah wawancara dengan para ulama, liputan soal jalan tol, dan sebuah artikel khusus tentang kisah guru mengaji Jokowi.
Ditanya tanggapannya mengenai hal itu, Hasto meminta waktu untuk membuka dan membaca sedikit isi tabloid itu. Lalu mengatakan bahwa isinya adalah hal yang baik-baik.
“Tidak ada fitnah. Ini bicara tentang hal-hal yang baik, bicara tentang semangat,” kata Hasto di sela kampanye, Minggu (31/3/2019).
Dia lalu menjelaskan bahwa tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin itu muncul di 2014, sebagai respons atas tabloid Obor Rakyat yang diluncurkan dengan isi fitnah terhadap Jokowi.
“Maka dengan ini kita melihat Pak Jokowi didukung oleh mereka-mereka yang begitu kreatif menyampaikan kebenaran,” tandas Hasto.