Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membangun jalan baru sepanjang 4,3 Kilometer pada tahun 2019 ini. Jalan tersebut merupakan proyek lanjutan yang dikerjakan pada tahun 2018 lalu.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Arief Maulana mengatakan jika proyek tersebut telah berjalan dan akan rampung pada akhir tahun 2019.
“Pembangunan di tiga titik wilayah Kota Bekasi,” kata Arief, Minggu (1/9/2019) kepada gobekasi.
Tiga proyek jalan baru itu berada di Jalan Underpass Sisi Barat, Kecamatan Bekasi Timur, sepanjang 1 Kilometer. Jalan Pangeran Jayakarta Sisi Barat, Kecamatan Medan Satria, sepanjang 1 Kilometer dan Jalan Sejajar Jakasetia, Kecamatan Jatiasih, sepanjang 2,3 Kilometer.
“Dana proyek infrastruktur jalan itu adalah bantuan dari Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat,” ungkap dia.
Arief membeberkan, untuk proyek lanjutan itu, Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 71 miliyar.
Rinciannya, Jalan Underpass Sisi Barat sebesar Rp 10 miliyar, Jalan Pangeran Jayakarta Sisi Barat Rp 11 miliyar dan Jalan Sejajar Jakasetia sebesar Rp 50 miliyar.
Menurut Arief, Pemerintah Kota Bekasi selama ini mengandalkan dana bantuan dari Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.
“Kalau menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Bekasi agak berat. Kondisi keuangan belum tercukupi,” ungkap Arief.
Menurut dia, terdapat dua jalan yang saat ini belum dapat dikerjakan yaitu, Jalan Underpass I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat dan Jalan Raya Perjuangan Sisi Barat, Kecamatan Bekasi Utara.
“Dua jalan itu belum, kalau Jalan Perjuangan Sisi Barat kita targetkan 2020 akan dilanjutkan. Disanah kurang lebih jalan yang akan dibangun sepanjang 1 Kilometer. Sementara Jalan Underpass I Gusti Ngurah Rai belum dikerjakan,” jelas dia.
Dua proyek jalan tersebut kata dia, membutuhkan dana sekitar Rp 110 miliyar. Menurutnya, anggaran besar akan diserap pada proyek Jalan Underpass I Gusti Ngurah Rai yang mencapai Rp 100 miliyar.
“Untuk Jalan Raya Sisi Barat hanya membutuhkan dana sebesar Rp 10 miliyar. Semua jalan itu untuk mengentaskan macet yang selama ini terjadi di Kota Bekasi,” ucap Arief.
Disisi lain, Pemerintah Kota Bekasi juga sedang melanjutkan proyek Fly Over Rawa Panjang dan Cipendawa. Dua fly over itu untuk menunjang akses Truk Sampah DKI Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Fly over Cipendawa pada tahap pertama telah dibangun sepanjang 150 meter dari total panjang 800 meter. Adapun fly over Rawa Panjang telah dibangun sekitar 200 meter dari keseluruhan panjang 750 meter.
Fly over Cipendawa merupakan akses penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong. Fly over tersebut terdiri dari dua arah baik dari Kecamatan Bantar Gebang menuju pusat Kota Bekasi dan sebaliknya.
Adapun fly over Rawa Panjang menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Narogong. Fly over Rawa Panjang merupakan jalur satu arah dari Kota Bekasi menuju Bantar Gebang.
Arief mengatakan, selain untuk menunjang akses Truk Sampah DKI Jakarta, kedua proyek fly over yang melintasi persimpangan jalan raya itu diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas kota.
“Masing-masing Banprov untuk fly over Rawa Panjang Rp 188 miliar dan untuk Cipendawa Rp 372 miliar. Banprov ini dipakai untuk kontruksi dan pembebasan lahan,” pungkasnya.