Puluhan massa korban penggusuran menggeruduk Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bekasi di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/9/2019) kemarin.
Para peserta itu terdiri dari warga korban penggusuran Pekayon Jaya dan dari sejumlah kalangan mahasiswa. Mereka melakukan aksi dengan tuntutan agar BPN melakukan pemblokiran pendaftaran sertifikat dari pihak manapun dengan surat tertulis.
Namun, aksi yang dimulai sejak pagi hingga sore kemarin tidak membuahkan hasil. Menyikapi hal itu, mereka enggan beranjak membubarkan diri hingga ba’da magrib. Sekitar pukul 18.30 WIB, Aparat Kepolisian Resort Metropolitan Bekasi Kota bersam dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendatangi lokasi aksi.
Dibawah kepimimpinan Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana, peserta aksi diminta untuk membubarkan diri. Hanya saja, tak lama saat memberikan peringatan itu terjadi bentrokan antara peserta aksi dan pihak kepolisian.
Salah satu pria berinisial KF, yang mengatasnamakan sebagai Kawan Solidaritas Juang Bekasi Raya mengatakan bahwa kericuhan terjadi usai masa aksi sedang beristirahat di depan Kantor BPN Kota Bekasi.
“Pukul 17.30 WIB, masa aksi keluar dari BPN dan menduduki gerbang pintu samping BPN. Setalah orasi di rasa cukup, masa aksi diam dan duduk sembari istirahat. Pukul 18.30 WIB, massa aksi di peringatkan satu kali untuk membubarkan diri, tapi massa aksi coba untuk berdialog karena masa aksi duduk tanpa ada kegiatan, tetapi langsung d instruksikan oleh Wakapolres untuk di bubarkan dan di dorong, tapi bukan di bubarkan masa aksi malah di ambil, di angkut dan di refresi oleh aparat,” kata KF, Kamis (12/9/2019) kepada suara.com.
Dari situ terjadi kericuhan hingga para peserta aksi terpecah. Sementara kata dia, terdapat 10 orang yang telah di angkut oleh kepolisian setempat.
“Ada yang di kejar dua orang sampai Blu Mall dan sisanya menuju titik aman,” imbuhnya.
Hanya saja, sejak sore tadi, 10 mahasiswa yang diamankan pihak kepolisian telah keluar dengan syarat.
“dari kejadian itu warga ada yang luka dan memar sebanyak lima orang,” ucap dia.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto saat dimintai keterangan soal peristiwa itu belum dapat memberikan keterangan kronologi kejadian. Malahan, Indarto bertanya balik kepada wartawan atas tuduhan mahasiswa soal ada tindakan dari anggotanya.
“Sebelum saya jawab, anda percaya enggak?,” singkat Indarto berulang-ulang.