Ahmad Biriawan Dikuntit Densus Sejak Penangkapan Dosen IPB

  • Bagikan
Densus Bekuk Pelaku Makar Jaringan Dosen IPB di Bekasi
Densus Bekuk Pelaku Makar Jaringan Dosen IPB di Bekasi

Terduga pelaku terorisme Ahmad Biriawan rupanya sudah dikuntit Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri sejak penangkapan dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith.

Abdul Basith sendiri merupakan otak dibalik rencana aksi makar pada aksi Mujahid 212 pada, Sabtu (28/9/2019) lalu. Ia sidah ditetapakan sebagai tersangka dalam kasusnya.

Pada Minggu, (20/10/2019) pagi tadi, Densus 88 menangkap pelaku Ahmad Biriawan di kediamannya Kavling Agraria, Jalan Melon Nomor 10, RT 03/26, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Sejak berita penangkapan itu, polisi datang ke wilayah kami. Katanya sedang memantau pergerakan pelaku (Ahmad Biriawan),” kata Ketua RW 26, Adnan Brawijaya kepada gobekasi.

Ia menjelaskan, saat itu sejumlah polisi mendatangi salah satu RT di wilayahnya dan menanyakan kediaman Ahmad Biriawan.

Sebab, saat itu polisi menguntit Ahmad Biriawan dari DKI Jakarta sampai dengan Kavling Agraria di Bekasi Selatan ini.

“Setelah di kavling polisi kehilangan sinyal, dan bertanya soal pelaku. Selain itu polisi meminta kami untuk tidak bicara kepada siapa-siapa karena sedang melalukan pengawasan terhadap pelaku. Polisi diam di warung selama dua minggu lebih,” ungkapnya.

Ia bahkan sempat bertanya soal pengawasan terhadap warganya itu. Kepada Adnan polisi menjawab jika Ahmad Biriawan terlibat dengan rencana aksi makar Mujahid 212 di Jakarta dengan meracik bom molotov.

Ketua RT 03, Nyoman Adiwirawan (58) mengatakan jika penangkapan terhadap warganya itu terjadi pukul 06.10 WIB. Terdapat tiga mobil anggota dengan belasan personel yang dilengkapi senjata laras panjang.

“Jam 05.40 WIB saya sudah dihubungi pihak polisi jika ada penangkapan. Kebetulan saya masih ada pengajian, pukul 06.10 WIB saya ke lokasi pelaku sudah di borgol,” kata Nyoman.

Nyoman mengaku, sejak menjadi Ketua RT pada bulan Juli 2019 lalu, ia baru mengetahui sosok Ahmad Birawan. Sebab, selama ini terduga pelaku tidak aktif di lingkungan jika ada kegiatan RT/RW.

“Yang saya tahu itu istrinya saja, Saya baru lihat pelaku ya semenjak penangkapan ini baru lihat mukanya,” ungkapnya.

Kekinian diketahui, Ahmad Biriawan merupakan jaringan Abdul Basith yang merupakan otak pemasok bom molotov saat aksi Mujahid 212, Sabtu (28/92019) dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dosen IPB itu bukan saja sebagai pemasok, dia juga memproduksi dengan dibantu rekannya berinisial S alias L.

Lewat L dan OS yang bertugas mencari dana untuk eksekutor di lapangan, mereka merekrut JAF, AL, NAD, dan SAM, YF, ALI dan FEB.

Kepada polisi, Abdul Basith mengaku berencana meledakkan bom-bom itu di sejumlah titik di Jakarta jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Ma`ruf Amin.

Bahkan belakangan, sebuah fakta baru lainnya terungkap. Bom-bom molotov hasil produksinya tersebut akan digunakan untuk meledakkan gerai Indomaret di Jakarta.

(MYA)

  • Bagikan