Pemkot Bekasi Sudah Periksa 46.000 Spesimen Guna Deteksi Covid-19

  • Bagikan
Penjelasan Pemkot Bekasi Soal Tertundanya Proses Belajar Tatap Muka di 4 Sekolah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan pemeriksaan puluhan ribu spesimen guna mendeteksi masyarakatnya ditengah penyebaran virus Covid-19. Pemeriksaan sampel masyarakat melalui tes usap atau swab test yang digelar di beberapa lokasi, utamanya di Stadion Patriot Candrabhaga.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan, spesimen tersebut berasal dari masyarakat dan pasien-pasien yang menjalani perawatan medis maupun isolasi mandiri. Apabila dirawat di rumah sakit umum dan swasta, tes usap dilakukan 2 hari sekali.

“Sampai hari ini (sejak awal Maret 2020) sudah kami gunakan 46.000 kit. Artinya sebenarnya kita sudah lebih dari 1,9 persen yang di sarankan WHO (Organisasi kesehatan dunia) dimana hanya 1 persen penduduk,” kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Kamis (24/9/2020).

Menurut dia, pemeriksaan oleh gugus tugas Covid-19 dan pemerintah daerah telah intens dan tepat sasaran. Misalnya, ia mencontohkan apabila terdapat pasien yang menjalani isolasi mandiri, tes usap dilakukan 3 hari sekali oleh puskesmas dengan cara menyambangi rumah warga.

Spesimen tersebut kemudian dikirim ke UPTD Labkesda Kota Bekasi untuk diperiksa menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR) yang ada di dua lokasi. Yaitu, Labkesda Dinkes, Rumah Sakit Umum Daerah.

PCR yang ada di Labkesda Dinkes terdapat tiga mesin PCR. Satu mesin tersebut dapat melakukan tes dengan kapasitas sekitar 96 spesimen. Sehinga dalam satu hari bisa menampung kapasitas pemeriksaan 270 spesimen.

Guna mempercepat proses pemeriksaan, beberapa spesimen juga dikirim ke RSUD Kota Bekasi yang memiliki 3 mesin PCR berkapasitas lebih besar, yakni bisa menampung total sebanyak 900 spesimen.

“Karena dalam sehari kita bisa menerima sebanyak 500 spesimen. Jika hanya satu lokasi maka akan ada spesimen yang ahrus menunggu. Padahal proses pemeriksaan spesimen membutuhkan waktu selama 3 hari,”  jelas Rahmat.

Rahmat mengakui jika jumlah mesin PCR yang ada belum dapat menampung penuh pemohon uji lab. Karena alasan demikian, ia akan menambah 3 mesin PCR di tiga RS tipe D, yakni Bantargebang, Jatisampurna dan Pondok Gede.

“Karena belum semua sample itu di uji. Apalagi nanti kalau kelas D itu sudah siap alatnya, mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai sehingga sampel yang belum diperiksa bisa segera dites,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan tiga mesin PCR yang didatangkan masing-masing berkapasitas 64 sampel.

“Masing-masing Insyaallah, ada 3 model kapasitasnya ada yang 64, ada yang 34 per sekali putar sampel. Akan tetapi ini nanti kepastiannya akan kami laporkan ke Ketua Gugus Pak Wali Kota. Ini sedang berproses minggu ini, karena kita harus melihat beberapa aspek,” tambahnya mendampingi Rahamat di Stadion Patriot.

(MYA)

  • Bagikan