11 Hari Ini, Angka Kematian Covid-19 di Kota Bekasi Tak Bertambah

  • Bagikan
Awal Bulan, Jumlah Jenazah Covid di TPU Pedurenan Bertambah 24
Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Pedurenan, Kota Bekasi. Foto: Gobekasi.id

Sebelas hari terakhir atau sejak 3 November 2020, angka kematian pasien Covid-19 di Kota Bekasi tak ada penambahan.

Bila mengacu pada total kumulatif Covid-19 di Kota Bekasi per Jumat (13/11/2020) mencapai 7.606 kasus, dengan jumlah kesembuhan sebanyak 7.052 atau setara 93 persen.

Satgas Covid-19 Kota Bekasi, mencatat, total kasus yang selesai atau sembuh mencapai 6997 kasus. Saat ini, angka kasus aktif yang ada di Kota Bekasi mencapai 467 kasus dengan total kasus kematian 143 jiwa.

“Belum ada penambahan kasus kematian pasien Covid-19,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dezy Syukrawati, Jumat (13/11/2020).

Menurut dia, saat ini tren perkembangan kasus mulai turun. Akan tetapi, jika dilihat dari grafiknya masih belum stabil penurunannya.

“Kalau dilihat per harinya ada kenaikan dan penurunan, tapi tidak tinggi seperti pada Oktober kemarin,” jelas dia.

Sebelumnya, pada Senin (12/10/2020) lalu, dalam kurun waktu satu pekan, angka kasus Covid-19 naik sebanyak 1.089 kasus. Per Senin (5/10/2020), jumlah kasus kumulatif di Kota Bekasi mencapai 3.828 kasus.

Kemudian, kembali mengalami kenaikan kasus pada Kamis (8/10/2020) menjadi 4.556 kasus. Per Senin (12/10/2020), angka kumulatif kasus Covid-19 telah mencapai 4.917 kasus. Artinya, dalam satu pekan kenaikan kasus mencapai 1.089 kasus.

Untuk mempertahankan tren baik ini, Dezy meminta kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan atau gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak aman).

Dezy juga mengabarkan bahwa stok alat tes swab masih tersisa sekitar 30.000 kit. Ia memastikan, ketersediaan alat tes swab untuk penanganan Covid-19 itu masih tersedia cukup banyak.

“Sampai sekarang kita masih ada stok banyak, masih ada sekitar 30.000 kit, tapi tetap harapan kita jangan sampai ada yang sakit lagi,” timpalnya.

Dia menjelaskan, stok alat tes swab yang ada sejauh ini berasal dari pengadaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sendiri maupaun bantuan dari Jawa Barat dan BNPB.

“Kita juga disupport sama yang lainnya, termasuk BNPB karena mungkin mereka melihat komitmen Pemkot Bekasi dalam penanganan Covid-19 makanya disupprot terus,” terangnya.

Dia menjelaskan, selama penanganan Covid-19, Pemkot Bekasi telah menghabiskan sekitar kurang lebih 71.000 tes swab.

Jumlah sebanyak itu lanjut Dezy, digunakan untuk penanganan kontak tracing maupun pemeriksaan secara berkala pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kalau melihat kemampuan tes kita sudah diatas dua persen (dari jumlah penduduk), tapi untuk positif rate kita agar tinggi karena temuan kasus kita banyak,” teranya.

(FHP)

  • Bagikan