Bekasi  

Oktober, Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 52 Persen

Ilustrasi serapan anggaran
Ilustrasi serapan anggaran

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi menyebutkan bahwa serapan anggaran hingga 2Oktober 2020 ini abru mencapai 52 persen.

Kendala minimnya serapan anggaran ini terjadi lantaran banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang anggarannya baru cair di kuartal IV-2020.

“Sekarang terakhir 52 persen. Masih diatas Rp 1 triliunan, karena kebanyakan OPD-nya kan pencairannya di November dan Desember,” kata Kepala BPKAD Kota Bekasi, Sopandi Budiman, kepada wartawan.

Sementara anggaran baru dapat cair pada triwulan akhir lantaran adanya pengalihan atau refokusing akibat pandemi Covid-19.

Saat ini, porsi anggaran beralih ke Dinas Kesehatan, yakni ke RSUD, alat kesehatan, rapid dan lain-lain.

Sopandi menerangkan kalau APBD sejatinya terdiri dari capaian APBD dua.

Pertama, yang kaitannya dengan pembangunan fisik, kedua pengendalian serta evaluasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Meski demikian, anggaran tidak dapat terserap 100 persen lantaran perlu adanya evaluasi dan efisiensi karena pandemi.

“Ada pengendalian dan evaluasi di Bappeda, kemudian kalau uang berkaitan dengan keuangan ada di kami, BPKAD. Tapi kali keuangan bisa saja tidak terserap 100 persen, karena dia ada evaluasi, ada efisiensi,” ujar dia.

Dia menuturkan, kemungkinan akhir November serapan anggaran fisik bisa mencapai 80 persen. Per 11 November 2020, anggaran untuk pembangunan fisik telah mencapai 30 persen.

“Anggaran itu kalau dua minggu lagi habis juga nggak ada masalah, karena dia sudah merencanakan terutama yang fisik itu di triwulan empat, triwulan empat itu mulai Oktober November Desember, sekarang baru November tanggal 11, mungkin saja sampai akhir November itu sudah bertambah 30 persen, sudah 80 persen,” pungkasnya.

(FIR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *