Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro kaget mendengar anggaran penanganan Covid-19 yang masuk dalam belanja tak terduga (BTT) APBD 2021, tinggal tersisa Rp 19 miliar.
“BTT untuk penanganan Covid-19 tahun ini dianggarkan Rp175 miliar ,” kata Chairoman, Kamis (24/6/2021).
Padahal dana Rp 175 miliar dianggarkan untuk sampai akhir tahun 2021. Kendati ia tak mengira belum pertengahan tahun, dana dari BTT APBD telah terpakai hingga Rp156 miliar.
“Dalam waktu enggak terlalu lama dikhawatirkan akan mengganggu operasional penanganan Covid apabila tidak ada alokasi anggaran,” ujar dia.
Menurutnya, alokasi BTT penanganan Covid-19 tahun 2021 telah disesuaikan dengan nilai anggaran tahun lalu yang besarannya mencapai Rp 175 miliar.
Ia menyampaikan, anggaran BTT penanganan Covid-19 pada tahun 2020 hanya terserap sebanyak 65 persen sampai akhir tahun. Chairoman tak menduga anggaran BTT tahun 2021 di bulan Juni tersisa Rp 19 miliar.
“Masalahnya gelombang kedua ini di luar perkiraan ya. Tahun lalu ketika kami anggarkan untuk penanganan Covid, hanya terealisasi 65 persen saja kok. Ini di luar dugaan ya”
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, anggaran penanganan Covid-19 semakin menipis.
Rahmat jug telah berdiskusi dengan Kemendagri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Diskusi itu untuk mencari solusi agar baik Pemkot Bekasi dan DPRD Kota Bekasi bisa lebih leluasa dalam melakukan refocusing anggaran.
“Ke Kemendagri dan ke BPKP, apa yang harus kita lakukan, supaya langkah kita ini enggak salah,” kata Rahmat Effendi.
(YUN)