ODGJ di Bekasi Ikut Simulasi Pencoblosan Jelang Pemilu

Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id

Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).

Pendiri Yayasan Zamrud Biru Suhartono Wisnu Ary Murti mengatakan, total ada 97 orang yang akan ikut mencoblos. Simulasi yang dilakukan pun dimulai dari pengenalan surat suara Presiden dan warna surat suara.

“Kami menerangkan kepada ODGJ bagaimana cara pencoblosan dan mengenal kandidat presiden dan juga untuk mengetahui ada kertas suara apa saja dan warna kertas suara untuk menerangkan kepada pasien,” kata Suhartono di lokasi, Selasa (13/2/2024).

Nantinya, para ODGJ itu pasien akan bergabung dengan masyarakat di tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di sekitar lokasi.

“ODGJ ini bisa bersama-sama dengan masyarakat mencoblos atau pun mengikuti tahapan pemilu, guna juga tidak ada diskriminasi untuk ODGJ,” ucap dia lagi.

Sejauh ini, kata Suhartono, pihaknya tidak menemukan hambatan untuk mengatur para pasien mulai dari proses administrasi hingga simulasi.

Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Yayasan Zamrud Biru melakukan simulasi pencoblosan di H-1 pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).Foto: Ishal/Gobekasi.id

Sebab, pihak Jamrud Biru sendiri telah berkoordinasi dengan keluarga pasien guna memenuhi persyaratan administrasi sebagai bagian hak mereka.

“Jadi, kami meminta kepada keluarga pasien dan bekerja sama dengan Disdukcapil, bekerja sama dengan Dinsos, bekerja sama dengan kelurahan, dan kecamatan guna mendapatkan nomor induk KTP dan NIK,” katanya.

“Kami kerja keras dengan pemerintah untuk mereka mendapatkan data-data yang valid,” tutur dia melanjutkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *