IPW Dorong Kapolda Evaluasi Kapolres dan Kapolsek Medan Satria Buntut Kasus Penyiraman Air Keras di Bekasi

Korban Penyiraman Air Keras di Medan Satria, Kota Bekasi. Foto: ist
Korban Penyiraman Air Keras di Medan Satria, Kota Bekasi. Foto: ist

Indonesia Police Watch (IPW) mendorong agar Kapolda Metro Jaya untuk mengevaluasi Kapolres Bekasi Kota dan Kapolsek Medan Satria.

Hal ini menyusul lambannya penanganan kasus teror penyiraman air keras yang terjadi di Kota Bekasi dalam beberapa pekan ini.

“Karena mereka harus diminta pertanggungjawabannya terkait lambatnya penanganan teror sebanyak 6 kali,” kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso dikutip Kamis (12/12/2024).

Sugeng menilai, rentetan teror penyiraman air keras ini seharusnya dapat dicegah jika pihak kepolisian bertindak lebih cepat dan serius dalam menangani laporan masyarakat.

Ia menyebut bahwa pelaku teror tersebut masih berkeliaran bebas lantaran polisi dinilai lamban dalam mengusut dan mengamankan pelaku.

“Tidak dilanjuti membuat pelaku teror leluasa melakukan teror tersebut. Jadi, serangan teror tersebut akibat dari lambatnya penangan polisi,” tegas Sugeng.

Sebelumnya seorang pria berinisial VU (38) yang tinggal di Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, kembali diteror oleh sosok misterius.

Pada Sabtu (30/11/2024), sekitar pukul 07.00 WIB, VU disiram air keras oleh seorang pengendara motor tak dikenal di dekat kediamannya di Jalan Pejuang Pratama.

Penyiraman air keras ini menjadi teror keenam yang dialami oleh VU setelah sebelumnya mobil pribadinya diteror sebanyak lima kali oleh pelaku yang sama.

“Kalau yang ini, yang keenam,” ujar adik VU, T, saat ditemui di rumah mereka pada Rabu (4/12/2024).

T mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat sang kakak, VU, sedang mengendarai sepeda motor menuju kantor.

Ketika tiba di depan gang rumah, tiba-tiba seorang pengendara motor mendekat dan menyiramkan cairan yang diduga air keras ke wajah VU. Kejadian itu berlangsung sangat cepat dan mengejutkan.

Korban Penyiraman Air Kepas di Jalan Raya Perjuangan Teluk Pucung Bekasi Utara
Korban Penyiraman Air Kepas di Jalan Raya Perjuangan Teluk Pucung Bekasi Utara

Kekinian, kasus penyiraman air keras kembali terjadi di Kota Bekasi. Kali ini, seorang ibu-ibu yang tinggal di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, menjadi korban.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (7/12/2024) sekitar pukul 19.30 WIB, di Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Teluk Pucung, Kota Bekasi.

Kasus penyiraman air keras yang dialami Farah Rizka (20) di Jalan Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara, pada Sabtu (7/12/2024), diduga dilatarbelakangi oleh motif cinta segitiga.

Pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut kini diketahui bernama Johan, yang merupakan teman dekat dari suami korban, Ilham.

Sri Kartikah (54), ibu kandung Farah, mengungkapkan bahwa hubungan Johan dengan suaminya sudah lama terjalin. Johan sering berkumpul dan nongkrong bersama Ilham.

Menurut Sri, pelaku sempat mencoba menghubungi Farah dan meminta untuk bertemu. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh korban, yang kemudian langsung memblokir nomor telepon pelaku.

“Johan, dia teman main suaminya korban sering nongkrong. Dia sahabatnya si Ilham, suaminya Farah,” jelas Sri kepada wartawan pada Rabu (11/12/2024).

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *